Para muslim sering bertanya: Jika Muhammad pembohong, kenapa dia menciptakan sebuah agama yang begitu sulitnya, dengan begitu banyak larangan2? Malah, Islam adalah agama yang paling sulit dipraktekkan. Sangat penuh tuntutan. Begitu banyak larangan, banyak ritual dan kewajiban2. Tidakkah kesulitan utk mengikuti ajaran sebuah agama bisa menjadi halangan?
Aksioma dasar dari iman adalah bahwa juga berisi sebuah paradoks, yang bisa dinyatakan sebagai berikut: Semakin sulit sebuah doktrin utk diikuti, semakin menjadi menarik sifatnya. Ini menjadi bagian dari psikis kita bahwa kita menghargai hal2 yang harus dilakukan dengan sekuat tenaga dan usaha kita. Dilain pihak, kita nilai rendah dan kita beri kepentingan rendah pada hal2 yang bisa kita capai dengan mudah atau bebas. Aliran kepercayaan sesat (cult) pada umumnya memuja kesulitan dan meremehkan hidup mudah. Kesulitan2 inilah persisnya yang membuat cult menjadi menarik.
Semua cult bersifat sulit diikuti. Para pengikut Warren Jeffs, cult poligami Mormon, dikenal sebagai Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter Day Saints, FLDS, bekerja gratis baginya atau menyerahkan uang hasil kerja mereka padanya. Dia berpenghasilan hampir 2 juta dolar sebulan, sementara para pengikutnya tergantung pada uang kesejahteraan utk hidup mereka. Jeffs punya kontrol mutlak atas para pengikutnya. Dia larang mereka nonton TV, mendengar radio atau musik apa saja, kecuali lagu dia sendiri. Dia tempatkan mereka pada rumah2 khusus dan menyuruh jangan bergaul dengan orang yg tidak sealiran. Dia pilihkan pasangan bagi mereka dan jika dia tidak suka pada seseorang dia akan memerintahkan istri orang tsb utk meninggalkannya, dan mereka akan patuh. Cult menuntut penyerahan diri total dan dengan itu, pengorbanan yang besar.
Lihat saja cult2 lain, seperti cult dari Jim Jones, Shoko Asahara, the Moonies atau he Heaven’s Gate. Ini semua bukan cult yang mudah prakteknya. Para anggota sering diminta utk menyerahkan harta mereka pada sang pemimpin, meninggalkan pekerjaan, teman dan kerabat mereka utk mengikuti dia. Mereka dipaksa utk hidup dalam kesengsaraan dan kadang dilarang berhubungan seks. Sementara itu sang pemimpin cult punya segala yang dia hasratkan. David Koresh mengatakan pada pengikutnya bahwa wanita itu milik tuhan dan karena dia messiahnya, otomatis jadi miliknya. Dia tiduri istri2 dan anak2 remaja para pengikutnya, tapi memerintahkan hidup selibat/membujang bagi mereka. Shoko Asahara, Jim Jones dan hampir semua pemimpin cult menghukum berat mereka yang tidak patuh padanya. Meski ada praktek2 yang sulit dan penyiksaan, bagi sang pengikut, hukuman yg paling berat adalah ekskomunikasi (dikucilkan). Beberapa pemeluk cult ini bunuh diri setelah dikucilkan.
Pemimpin cult mengasingkan anggota2 yang kelihatannya tidak patuh. Orang cenderung ingin jadi bagian sesuatu. Mereka akan merasa mati jika dikucilkan dan diisolasi. Beginilah caranya para muslim memaksa minoritas non muslim utk masuk agama mereka.
Cult menuntut pengorbanan. Melalui pengorbanan orang percaya membuktikan iman dan kesetiaan mereka. Cultist (pemeluk aliran cult) dituntun utk percaya bahwa orang mendapat kenikmatan illahi atau guru/pemimpinnya dengan mengorbankan segalanya termasuk nyawa orang. Dalam akal mereka semakin banyak kau berkorban semakin besar penghargaannya. Tidak ada pengorbanan yang disebut sebagai berlebihan kalau keselamatanmu yg jadi taruhannya. Muhammad menawarkan hidup kekal disurga, serombongan perawan dan kekuatan seks 80 orang bagi mereka yang percaya dan berkorban baginya. Jika ingin hadiah yang lebih banyak, pengorbanannya juga harus lebih banyak lagi. Utk memberi semangat agar para pengikutnya berkorban lebih banyak, dia berkata:
Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (dirumah) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar. (Q 4.95)
Dengan kata lain, jika kau percaya, kau akan dapat pahala, tapi pahalamu tidak sama dengan pahala yang melakukan jihad, yang mengorbankan nyawa, menjadi martir dijalan Allah.
Semakin berbahaya sebuah cult, semakin sulit persyaratannya. Ada cult yang bahkan tidak akan menerima anda sebagai anggota penuh sampai anda membuktikan kesetiaan dengan pengorbanan yang luar biasa. Muhammad membuat para pengikutnya percaya bahwa pengorbanan2 ini perlu dan bagian dari iman. Berkorban bagi cult atau menyerahkan hartamu pada sang pemimpin, dianggap sebagai tanda2 dari iman dan komitmen.
Pemimpin2 cult adalah orang psikopat narsisis dan ahli manipulasi. Mereka sangat suka melihat orang melakukan tugas2 berat bagi mereka, mereka jadi merasa berkuasa dan menghirup kemaha kuasaan itu seperti orang kehausan. Mereka mendapat suplai narsisistiknya dengan mengamati perbudakan dan pengorbanan para pengikutnya. Para ‘hamba’ bodoh mereka akan melakukan apapun, termasuk perang, membunuh dan menyerahkan nyawa utk mendapat pengakuan mereka. Sikap penghambaan ini mengenyangkan rasa lapar narsisistik sang pemimpin akan dominasi dan kontrol. Mereka menikmati kekuasaan dan para pengikut mereka keliru mengartikan kekerasan pendirian itu sebagai kebenaran utk mereka.
Kenapa mayoritas yang mengaku nabi itu lelaki? Ini karena penyakit narsisisme kebanyakan adalah penyakit lelaki. Meski wanita juga bisa menjadi seorang narsisis, tapi lebih banyak lelaki narsisis daripada wanita narsisis. Hasilnya para ‘nabi’, pemimpin2 cult dan diktator kebanyakan lelaki.
Aliran Cult secara khas menerapkan ritual2 yang sangat rinci dan teliti. Dengan mengikuti ritual2 ini secara seksama, para pengikut dibuat percaya bahwa mereka akan mendapat keselamatan. Mereka terobsesi dengan ritual2 ini dan menganggap jika gagal melakukannya itu dosa. Ritual tak masuk akal ini harus dilakukan, karena katanya ini menyenangkan tuhan atau membuat orang ‘dicerahkan’. Tapi, maksud sebenarnya dari ritual2 ini adalah utk membuat para pengikut tsb tetap terkait, tetap terikat. Semakin pendek ikatan talinya semakin kuat sang pemimpin mengontrol para pengikutnya. Dalam kenyataannya, tak satupun dari ritual2 ini ada hubungannya dengan tuhan. Semua itu hanya utk memberi sang narsisis kekuasaan maksimum atas para pengikutnya.
Ritual islam seperti sholat wajib dan puasa, berlaku sebagai ‘pemati rasa’ pada pikiran2 dan emosi2. Para muslim dilarang makanan tertentu, dilarang mendengar musik tertentu dan dilarang bersosialisasi dengan lawan jenis. Jika mereka wanita mereka harus menutupi dirinya dari kepala sampai ujung kaki, kecuali tangan dan wajah bagian mata, dimusim panas terik juga harus begini. Dan mereka (lelaki dan perempuan) harus memutuskan semua hubungan dengan keluarga dan teman non muslim mereka. Ini semua adalah hal2 sulit dan pengorbanan2 yang mereka percaya akan mendatangkan pahala sebagai balasannya. Muslim menjadi terobsesi dengan ritual dan pengorbanan. Sambil menahan derita, mereka menghitung berkat2nya dan pahala2nya diakhirat nanti, lalu dipenuhi oleh rasa senang (euphoria) dan bahagia. Sebaliknya, banyaknya derita memberi orang2 percaya ini banyak kesenangan dan rasa bahagia. Ini hal biasa bagi mereka, mencambuk diri demi memperoleh kenikmatan tuhan.
Kita manusia cenderung percaya dengan peribahasa “no pain no gain” (tak ada keuntungan tanpa kesakitan/jerih payah). Nenek moyang kita yang primitif terbiasa menawarkan korban utk menyenangkan dewa2 mereka. Utk pahala yang lebih besar, pengorbanannyapun harus besar pula. Kepercayaan ini begitu tertanam dalam kebudayaan orang2, hingga mereka tega mengorbankan manusia, bahkan anak mereka sendiri.
Kesulitan2 dalam mempraktekan ajaran islam (juga aliran2 sesat lain) dan pengorbanan hebat yang harus dilakukan para muslim agar jadi saleh dan setia adalah daya tarik utama dari islam. Semakin sulit sebuah cult utk dijalankan, semakin keliatan seperti ‘benar’. Mereka yang pengorbanannya kurang, dipenuhi rasa bersalah. Rasa bersalah ini sering kali lebih menyakitkan dari pengorbanan itu sendiri.
Aksioma dasar dari iman adalah bahwa juga berisi sebuah paradoks, yang bisa dinyatakan sebagai berikut: Semakin sulit sebuah doktrin utk diikuti, semakin menjadi menarik sifatnya. Ini menjadi bagian dari psikis kita bahwa kita menghargai hal2 yang harus dilakukan dengan sekuat tenaga dan usaha kita. Dilain pihak, kita nilai rendah dan kita beri kepentingan rendah pada hal2 yang bisa kita capai dengan mudah atau bebas. Aliran kepercayaan sesat (cult) pada umumnya memuja kesulitan dan meremehkan hidup mudah. Kesulitan2 inilah persisnya yang membuat cult menjadi menarik.
Semua cult bersifat sulit diikuti. Para pengikut Warren Jeffs, cult poligami Mormon, dikenal sebagai Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter Day Saints, FLDS, bekerja gratis baginya atau menyerahkan uang hasil kerja mereka padanya. Dia berpenghasilan hampir 2 juta dolar sebulan, sementara para pengikutnya tergantung pada uang kesejahteraan utk hidup mereka. Jeffs punya kontrol mutlak atas para pengikutnya. Dia larang mereka nonton TV, mendengar radio atau musik apa saja, kecuali lagu dia sendiri. Dia tempatkan mereka pada rumah2 khusus dan menyuruh jangan bergaul dengan orang yg tidak sealiran. Dia pilihkan pasangan bagi mereka dan jika dia tidak suka pada seseorang dia akan memerintahkan istri orang tsb utk meninggalkannya, dan mereka akan patuh. Cult menuntut penyerahan diri total dan dengan itu, pengorbanan yang besar.
Lihat saja cult2 lain, seperti cult dari Jim Jones, Shoko Asahara, the Moonies atau he Heaven’s Gate. Ini semua bukan cult yang mudah prakteknya. Para anggota sering diminta utk menyerahkan harta mereka pada sang pemimpin, meninggalkan pekerjaan, teman dan kerabat mereka utk mengikuti dia. Mereka dipaksa utk hidup dalam kesengsaraan dan kadang dilarang berhubungan seks. Sementara itu sang pemimpin cult punya segala yang dia hasratkan. David Koresh mengatakan pada pengikutnya bahwa wanita itu milik tuhan dan karena dia messiahnya, otomatis jadi miliknya. Dia tiduri istri2 dan anak2 remaja para pengikutnya, tapi memerintahkan hidup selibat/membujang bagi mereka. Shoko Asahara, Jim Jones dan hampir semua pemimpin cult menghukum berat mereka yang tidak patuh padanya. Meski ada praktek2 yang sulit dan penyiksaan, bagi sang pengikut, hukuman yg paling berat adalah ekskomunikasi (dikucilkan). Beberapa pemeluk cult ini bunuh diri setelah dikucilkan.
Pemimpin cult mengasingkan anggota2 yang kelihatannya tidak patuh. Orang cenderung ingin jadi bagian sesuatu. Mereka akan merasa mati jika dikucilkan dan diisolasi. Beginilah caranya para muslim memaksa minoritas non muslim utk masuk agama mereka.
Cult menuntut pengorbanan. Melalui pengorbanan orang percaya membuktikan iman dan kesetiaan mereka. Cultist (pemeluk aliran cult) dituntun utk percaya bahwa orang mendapat kenikmatan illahi atau guru/pemimpinnya dengan mengorbankan segalanya termasuk nyawa orang. Dalam akal mereka semakin banyak kau berkorban semakin besar penghargaannya. Tidak ada pengorbanan yang disebut sebagai berlebihan kalau keselamatanmu yg jadi taruhannya. Muhammad menawarkan hidup kekal disurga, serombongan perawan dan kekuatan seks 80 orang bagi mereka yang percaya dan berkorban baginya. Jika ingin hadiah yang lebih banyak, pengorbanannya juga harus lebih banyak lagi. Utk memberi semangat agar para pengikutnya berkorban lebih banyak, dia berkata:
Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (dirumah) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar. (Q 4.95)
Dengan kata lain, jika kau percaya, kau akan dapat pahala, tapi pahalamu tidak sama dengan pahala yang melakukan jihad, yang mengorbankan nyawa, menjadi martir dijalan Allah.
Semakin berbahaya sebuah cult, semakin sulit persyaratannya. Ada cult yang bahkan tidak akan menerima anda sebagai anggota penuh sampai anda membuktikan kesetiaan dengan pengorbanan yang luar biasa. Muhammad membuat para pengikutnya percaya bahwa pengorbanan2 ini perlu dan bagian dari iman. Berkorban bagi cult atau menyerahkan hartamu pada sang pemimpin, dianggap sebagai tanda2 dari iman dan komitmen.
Pemimpin2 cult adalah orang psikopat narsisis dan ahli manipulasi. Mereka sangat suka melihat orang melakukan tugas2 berat bagi mereka, mereka jadi merasa berkuasa dan menghirup kemaha kuasaan itu seperti orang kehausan. Mereka mendapat suplai narsisistiknya dengan mengamati perbudakan dan pengorbanan para pengikutnya. Para ‘hamba’ bodoh mereka akan melakukan apapun, termasuk perang, membunuh dan menyerahkan nyawa utk mendapat pengakuan mereka. Sikap penghambaan ini mengenyangkan rasa lapar narsisistik sang pemimpin akan dominasi dan kontrol. Mereka menikmati kekuasaan dan para pengikut mereka keliru mengartikan kekerasan pendirian itu sebagai kebenaran utk mereka.
Kenapa mayoritas yang mengaku nabi itu lelaki? Ini karena penyakit narsisisme kebanyakan adalah penyakit lelaki. Meski wanita juga bisa menjadi seorang narsisis, tapi lebih banyak lelaki narsisis daripada wanita narsisis. Hasilnya para ‘nabi’, pemimpin2 cult dan diktator kebanyakan lelaki.
Aliran Cult secara khas menerapkan ritual2 yang sangat rinci dan teliti. Dengan mengikuti ritual2 ini secara seksama, para pengikut dibuat percaya bahwa mereka akan mendapat keselamatan. Mereka terobsesi dengan ritual2 ini dan menganggap jika gagal melakukannya itu dosa. Ritual tak masuk akal ini harus dilakukan, karena katanya ini menyenangkan tuhan atau membuat orang ‘dicerahkan’. Tapi, maksud sebenarnya dari ritual2 ini adalah utk membuat para pengikut tsb tetap terkait, tetap terikat. Semakin pendek ikatan talinya semakin kuat sang pemimpin mengontrol para pengikutnya. Dalam kenyataannya, tak satupun dari ritual2 ini ada hubungannya dengan tuhan. Semua itu hanya utk memberi sang narsisis kekuasaan maksimum atas para pengikutnya.
Ritual islam seperti sholat wajib dan puasa, berlaku sebagai ‘pemati rasa’ pada pikiran2 dan emosi2. Para muslim dilarang makanan tertentu, dilarang mendengar musik tertentu dan dilarang bersosialisasi dengan lawan jenis. Jika mereka wanita mereka harus menutupi dirinya dari kepala sampai ujung kaki, kecuali tangan dan wajah bagian mata, dimusim panas terik juga harus begini. Dan mereka (lelaki dan perempuan) harus memutuskan semua hubungan dengan keluarga dan teman non muslim mereka. Ini semua adalah hal2 sulit dan pengorbanan2 yang mereka percaya akan mendatangkan pahala sebagai balasannya. Muslim menjadi terobsesi dengan ritual dan pengorbanan. Sambil menahan derita, mereka menghitung berkat2nya dan pahala2nya diakhirat nanti, lalu dipenuhi oleh rasa senang (euphoria) dan bahagia. Sebaliknya, banyaknya derita memberi orang2 percaya ini banyak kesenangan dan rasa bahagia. Ini hal biasa bagi mereka, mencambuk diri demi memperoleh kenikmatan tuhan.
Kita manusia cenderung percaya dengan peribahasa “no pain no gain” (tak ada keuntungan tanpa kesakitan/jerih payah). Nenek moyang kita yang primitif terbiasa menawarkan korban utk menyenangkan dewa2 mereka. Utk pahala yang lebih besar, pengorbanannyapun harus besar pula. Kepercayaan ini begitu tertanam dalam kebudayaan orang2, hingga mereka tega mengorbankan manusia, bahkan anak mereka sendiri.
Kesulitan2 dalam mempraktekan ajaran islam (juga aliran2 sesat lain) dan pengorbanan hebat yang harus dilakukan para muslim agar jadi saleh dan setia adalah daya tarik utama dari islam. Semakin sulit sebuah cult utk dijalankan, semakin keliatan seperti ‘benar’. Mereka yang pengorbanannya kurang, dipenuhi rasa bersalah. Rasa bersalah ini sering kali lebih menyakitkan dari pengorbanan itu sendiri.