Jim Jones percaya: “Keluarga adalah bagian dari sistem musuh, karena mereka merugikan pengabdian total seseorang kepada “Alasan Utama”. [256] “Alasan Utama” ini tentunya tak lain daripadanya dirinya sendiri. Jadi seorang yang dipanggil menghadap jemaat untuk dihukum bisa menduga anggota keluarganya sendirilah yang jadi pengecam utama dan paling keras. [257]
[256] Mills, J. Six years with God. New York: A & W Publishers, 1979.
[257] Cahill, T. In the valley of the shadow of death. Rolling Stone. January 25, 1979.
Muhammad memecah-belah keluarga dengan menyatakan bahwa Muslim pertama-tama harus setia terhadap Allâh dan Rasulnya dan tidak boleh taat pada orangtua mereka jika mereka menghalangi hubungan Muslim dengan Islam. Ayat Qur’an berikut menjelaskan hal ini:
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. [258]
[258] Qur’an, Sura 29, Ayat 8
“Mengapa tidak banyak orang yang keluar dari aliran itu?” tanya Osherow. “Begitu masuk Kenisah Rakyat, orang2 tidak boleh pergi; yang tetap pergi dibenci,” jelasnya. “Tiada yang lebih menjengkelkan Jim Jones daripada hal ini; orang2 yang meninggalkannya menjadi sasaran kebenciannya dan disalahkan atas segala masalah yang terjadi. Seorang anggota jemaat ingat setelah beberapa anggota remaja meninggalkan Kenisah Rakyat, ‘Kami sangat membenci ke delapan orang itu karena kami tahu suatu hari mereka akan mencoba membom kami. Maksudku, Jim Jones membuat kami benar2 percaya akan hal ini.’” [259]
[259] Winfrey, C. Why 900 died in Guyana. New York Times Magazine, February 25, 1979.
Muslim juga diajarkan cara berpikir yang sama. Seorang Muslim sangat membenci murtadin. Dalam Islam, murtadin, pemikir merdeka (freethinkers), dan pengritik diancam dan dibunuh. Muslim yang murtad dituduh melakukan penghujatan dan mereka dihina atau dibunuh.
Osherow menulis: “Sikap menentang menjadi tindakan riskan, dan, bagi kebanyakan anggota, keuntungan menentang juga tidak jelas. Melarikan diri juga tidak mungkin. Melawan terlalu berbahaya. Karena tidak ada pilihan lain yang tampaknya lebih baik, maka tunduk jadi sikap yang paling aman. Kekuasaan yang diterapkan Jim Jones membuat jemaat Kenisah Rakyat taat. Mereka tetap jadi anggota sebab sukar untuk menentang.” Qur’an pun dengan jelas menyatakan bahwa Muslim tidak boleh murtad.
Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. .... Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. (Q. 47:23-25)
Di sini Muhammad menjanjikan hukuman illahi bagi murtadin di alam baka. Dia juga mengumumkan hukuman bagi murtadin di dunia. Bukhari melaporkannya di hadis berikut:
Rasul Allâh berkata, “Darah seorang Muslim yang bersaksi bahwa tiada yang layak disembah selain Allâh dan bahwa aku adalah rasulnya, tidak boleh dikucurkan selain karena tiga hal: dalam Qisa melakukan pembunuhan, orang yang telah menikah melakukan zinah dan yang murtad dan meninggalkan kaum Muslim.” [260]
[260] Sahih Bukhari Volume 9, Book 83, Number 17
Hadis lain menyatakan bahwa beberapa murtadin dibawa menghadap Ali dan dia membakar mereka. Ketika berita ini didengar Ibn ‘Abbas, dia berkata, “Jika aku berada di tempatnya, aku tidak akan membakar mereka, sebagai yang dilarang Rasul Allâh yang berkata, ‘Jangan hukum orang dengan hukuman Allâh (api).’ Aku akan membunuh mereka berdasarkan perkataan Rasul Allâh, ‘Barangsiapa yang meninggalkan agama Islam, bunuh dia.’” [261]
[261] Sahih Bukhari Volume 9, Book 84, Number 57
[256] Mills, J. Six years with God. New York: A & W Publishers, 1979.
[257] Cahill, T. In the valley of the shadow of death. Rolling Stone. January 25, 1979.
Muhammad memecah-belah keluarga dengan menyatakan bahwa Muslim pertama-tama harus setia terhadap Allâh dan Rasulnya dan tidak boleh taat pada orangtua mereka jika mereka menghalangi hubungan Muslim dengan Islam. Ayat Qur’an berikut menjelaskan hal ini:
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. [258]
[258] Qur’an, Sura 29, Ayat 8
“Mengapa tidak banyak orang yang keluar dari aliran itu?” tanya Osherow. “Begitu masuk Kenisah Rakyat, orang2 tidak boleh pergi; yang tetap pergi dibenci,” jelasnya. “Tiada yang lebih menjengkelkan Jim Jones daripada hal ini; orang2 yang meninggalkannya menjadi sasaran kebenciannya dan disalahkan atas segala masalah yang terjadi. Seorang anggota jemaat ingat setelah beberapa anggota remaja meninggalkan Kenisah Rakyat, ‘Kami sangat membenci ke delapan orang itu karena kami tahu suatu hari mereka akan mencoba membom kami. Maksudku, Jim Jones membuat kami benar2 percaya akan hal ini.’” [259]
[259] Winfrey, C. Why 900 died in Guyana. New York Times Magazine, February 25, 1979.
Muslim juga diajarkan cara berpikir yang sama. Seorang Muslim sangat membenci murtadin. Dalam Islam, murtadin, pemikir merdeka (freethinkers), dan pengritik diancam dan dibunuh. Muslim yang murtad dituduh melakukan penghujatan dan mereka dihina atau dibunuh.
Osherow menulis: “Sikap menentang menjadi tindakan riskan, dan, bagi kebanyakan anggota, keuntungan menentang juga tidak jelas. Melarikan diri juga tidak mungkin. Melawan terlalu berbahaya. Karena tidak ada pilihan lain yang tampaknya lebih baik, maka tunduk jadi sikap yang paling aman. Kekuasaan yang diterapkan Jim Jones membuat jemaat Kenisah Rakyat taat. Mereka tetap jadi anggota sebab sukar untuk menentang.” Qur’an pun dengan jelas menyatakan bahwa Muslim tidak boleh murtad.
Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. .... Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. (Q. 47:23-25)
Di sini Muhammad menjanjikan hukuman illahi bagi murtadin di alam baka. Dia juga mengumumkan hukuman bagi murtadin di dunia. Bukhari melaporkannya di hadis berikut:
Rasul Allâh berkata, “Darah seorang Muslim yang bersaksi bahwa tiada yang layak disembah selain Allâh dan bahwa aku adalah rasulnya, tidak boleh dikucurkan selain karena tiga hal: dalam Qisa melakukan pembunuhan, orang yang telah menikah melakukan zinah dan yang murtad dan meninggalkan kaum Muslim.” [260]
[260] Sahih Bukhari Volume 9, Book 83, Number 17
Hadis lain menyatakan bahwa beberapa murtadin dibawa menghadap Ali dan dia membakar mereka. Ketika berita ini didengar Ibn ‘Abbas, dia berkata, “Jika aku berada di tempatnya, aku tidak akan membakar mereka, sebagai yang dilarang Rasul Allâh yang berkata, ‘Jangan hukum orang dengan hukuman Allâh (api).’ Aku akan membunuh mereka berdasarkan perkataan Rasul Allâh, ‘Barangsiapa yang meninggalkan agama Islam, bunuh dia.’” [261]
[261] Sahih Bukhari Volume 9, Book 84, Number 57