Berikut ini adalah ebook kisah seorang putra pendiri Hamas yang menjadi menjadi mata-mata Israel dan akhirnya murtad karena sudah menemukan jalan kebenaran:
Son of Hamas Putra Hamas

Kalangan umat muslim sendiri terpecah dua dalam hal perkawinan Muhammad (54 th) dengan Aisha (6 th).

Satu kalangan dengan gagah mengatakan bahwa memang benar Muhammad mengawini Aisha pada umur 6 th menidurinya pada umur 9 th karena memang tercatat demikian dalam beberapa hadist Sahih (Bukhari dan Muslim) dan berupaya membela habis-habisan alasan Muhammad meniduri Aisha pada usia 9 th dengan mengesampingkan seluruh nilai moral dan hati nurani yang ada, misalnya umur 9 th sudah matang secara fisik atau sudah mens yang artinya sudah siap utk ditiduri tanpa memperhatikan sisi psikologisnya sama sekali.

Kalangan lain, mungkin karena lebih memperhatikan nilai2 moral dan hati nurani, berupaya mati-matian menyanggah bahwa Muhammad menikahi Aisha pada usia 6 th dengan mengajukan hipotesa2 bahwa Aisha waktu itu sudah berumur paling tidak 16 th, dan dengan sendirinya menyanggah kesahihan hadist yang sudah dinyatakan sahih.

Kedua pendapat tersebut di atas sama2 merupakan upaya untuk membersihkan "cacat" yang ada, tetapi upaya kedua kalangan tsb tidak menolong.

Jika memang benar Muhammad mendiuri anak 9 th yang masih bermain dengan bonekanya, maka nilai moral yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad sangat "menjijikan" dan tidak bisa diterima oleh siapa saja yang masih bermoral dan berhati nurani. Seorang Nabi selayaknya memberikan standard nila moral yang tinggi dan bukan terbawa arus pada saat itu.

Jika ternyata Muhammad mengawini Aisha bukan pada umur 6 th spt yang tercatat dalam hadist2 sahih, maka bagaimana kesahihan hadist2 tsb dapat dipertanggunjawabkan. Dengan sendirinya Al Quran juga layak dipertanyakan kesahihan, keaslian, dan keabsahannya.

Tetapi untuk topik ini, kita akan mempertanyakan nilai2 moral apa yang hendak diajarkan oleh Nabi Besar kepada umat muslim dengan:
  1. Mencontohkan mengawini anak ingusan berusia 6 th dan menidurinya pada usia 9 th.

    Sahih Bukhari. Vol 7, Book 62. Wedlock, Marriage (Nikaah). Hadith 065.

    Narrated By 'Aisha:
    That the Prophet married her when she was six years old and he consummated his marriage when she was nine years old. Hisham said: I have been informed that 'Aisha remained with the Prophet for nine years (i.e. till his death)."


    Sahih Muslim. Book 8. Marriage. Hadith 3310.
    'Aisha (Allah be pleased with her) reported: Allah's Apostle (may peace be upon him) married me when I was six years old, and I was admitted to his house when I was nine years old.

  2. Menyatakan bahwa "legitnya" Aisha yang berumur 9 th secara fisik, seperti tharid (hidangan roti dan daging), tidak ada bandingannya.

    Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623:

    Narrated Abu Musa:
    Allah's Apostle said, "Many amongst men reached (the level of) perfection but none amongst the women reached this level except Asia, Pharaoh's wife, and Mary, the daughter of 'Imran. And no doubt, the superiority of 'Aisha to other women is like the superiority of Tharid (i.e. a meat and bread dish) to other meals."

  3. Menganjurkan untuk mengawini anak2 gadis perawan yang masih ingusan sehingga bisa meraba2 mereka dan bermain2 dengan mereka.

    Sahih Bukhari. Vol 7, Book 62. Wedlock, Marriage (Nikaah). Hadith 017.

    Narrated By Jabir bin 'Abdullah :
    When I got married, Allah's Apostle said to me, "What type of lady have you married?" I replied, "I have married a matron' He said, "Why, don't you have a liking for the virgins and for fondling them?" Jabir also said: Allah's Apostle said, "Why didn't you marry a young girl so that you might play with her and she with you?'


Menurut hadist2 SAHIH berikut ini, Aisah dinikahi Muhammad pada usia 6 tahun dan ditiduri/digauli pada usia 9 th.

Sunan Abu Dawud, Vol. 2, #2116:
"Aisha said, "The Apostle of Allah married me when I was seven years old." (The narrator Sulaiman said: "Or six years."). "He had intercourse with me when I was 9 years old."



Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 64
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/062.sbt.html#007.062.064
Narrated 'Aisha: that the Prophet married her when she was six years old and he consummated his marriage when she was nine years old, and then she remained with him for nine years (i.e., till his death).



Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 65
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/062.sbt.html#007.062.065
Narrated 'Aisha: that the Prophet married her when she was six years old and he consummated his marriage when she was nine years old. Hisham said: I have been informed that 'Aisha remained with the Prophet for nine years (i.e. till his death)." what you know of the Quran (by heart)'



Sahih Bukhari Volume 7, Book 62, Number 88
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/062.sbt.html#007.062.088
Narrated 'Ursa:
The Prophet wrote the (marriage contract) with 'Aisha while she was six years old and consummated his marriage with her while she was nine years old and she remained with him for nine years (i.e. till his death).



Sahih Bukhari Volume 5, Book 58, Number 236.
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/058.sbt.html#005.058.236
Narrated Hisham's father:
Khadija died three years before the Prophet departed to Medina. He stayed there for two years or so and then he married 'Aisha when she was a girl of six years of age, and he consumed (sic – consummated) that marriage when she was nine years old.



Apakah "consummated the marriage" berarti melakukan hubungan intim? Jawabnya YA.

http://www.exmuslim.com/com/evidence.htm

There has been some confusion about the definition of the word "consummate". In Sahih Bukhari, vol. 7, #64, the root word used is "dakhala". From the Hans-Wehr Arabic-English Dictionary p273, it means "to enter, to pierce, to penetrate, to consummate the marriage, cohabit, sleep with a woman".



Alasan bahwa Muhammad mengawini Aisha adalah untuk memperkuat tali persaudaraan dengan "suadara angkatnya" Abu Bakr juga tidak valid karena Abu Bakar jelas keberatan karena mereka adalah saudara angkat. Tetapi Muhammad tetap memaksa dan mengatakan tidak menjadi masalah padahal dia pernah menolak tawaran dari Hamza, saudara angkatnya juga, untuk menikasih puterinya:

Menurut hadist berikut Abu Bakr keberatan saat Muhammad melamar Aisah.

Sahih Bukhari. Volume 7. Book 62. No. 18
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/062.sbt.html#007.062.018
Narrated 'Ursa:
The Prophet asked Abu Bakr for 'Aisha's hand in marriage. Abu Bakr said "But I am your brother." The Prophet said, "You are my brother in Allah's religion and His Book, but she (Aisha) is lawful for me to marry."



Abu Bakr sebenarnya tidak salah karena dalam tradisi bangsa Arab persaudaran walaupun saudara angkat sama artinya dengan saudara kandung. Demikian juga dengan anak angkat. Adalah tabu mengawini anak saudara angkat atau isteri anak angkat menurut moral bangsa2 Arab pada waktu itu.

Muhammad sendiri pun menolak saat di tawarin untuk menikah dengan anak Hamza (yang juga adalah saudara angkat spt halnya Abu Bakr) dengan alasan bahwa anak Hamza adalah keponakan angkatnya (seperti halnya Aisha juga adalah keponakannya):

Sahih Bukhari. Volume 7, Book 62, Number 37:
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/062.sbt.html#007.062.037

Narrated Ibn 'Abbas:
It was said to the Prophet, "Won't you marry the daughter of Hamza?" He said, "She is my foster niece (brother's daughter). "



Dampak Sunah Gemblung tersebut dapat kita lihat dari fakta-fakta berikut:


Sekitar 50% Gadis² Yaman Nikah Sebelum Usia 18 tahun.

Oleh LARA SETRAKIAN
April 13, 2010

Image
Para wanita Yaman protes sambil memegang poster wajah gadis malang tsb.

Seorang gadis Yaman berusia 11 tahun dinikahkan dengan seorang pria dewasa di propinsi Hajja. Gadis cilik ini dimasukkan ke rumah sakit karena menderita luka2 vagina, kata kelompok HAM di Sanaa. Ini merupakan kejadian kedua di mana pengantin cilik terluka parah di minggu ini. Seorang gadis cilik lain berusia 13 tahun tewas setelah digagahi oleh suami pria dewasanya. Kedua gadis ini dinikahkan di propinsi Hajja.

An 11-year-old Yemeni girl who was was married to a man in country's Hajja province was hospitalized today with genital injuries, said a human rights group in Sanaa.
It was the second incident involving a child bride in the last week. A 13-year-old girl died after being sexually assaulted by her adult husband. Both girls were married in the country's rural Hajja province.

Gadis usia 11 tahun ini dinikahkan tahun lalu dengan persyaratan suaminya harus menunggu sampai gadis ini menstruasi sebelum disetubuhi. Tapi pria itu tak mau menunggu, sama seperti kebanyakan pria2 dewasa lainnya yang beristri gadis2 cilik, begitu penjelasan Amal Basha, ketua Arabic Sisters Forum.

Sekitar 50% gadis² Yemen menikah di bawah usia 18 tahun, sebagian malah usia 8 tahun. Kurang dari seminggu lalu, HAM di Sanaa melaporkan kematian pengantin wanita usia 13 tahun di daerah terpencil. Associated Press melaporkan gadis ini diperkosa, dan suaminya (23 tahun) sekarang ditahan polisi.

source:http://abcnews.go.com/Health/International/yemeni-bride-11-hospitalized-genital-injuries/story?id=10362500
=======================

Ini sungguh tragedi besar bagi kemanusiaan, terutama gadis² cilik yang seharusnya dilindungi masyarakat dari serangan sexual para pria pedofil.


Kematian Menyakitkan bagi Gadis Cilik Yaman

Setelah berjuang selama 3 hari untuk melahirkan bayinya, gadis usia 12 tahun di Yaman akhirnya tewas. Bayinya pun ikut mati. Fawziyah Abdullah Youssef menikah tahun lalu di usia 11 tahun dengan pria dewasa usia 24 tahun. Ini merupakan kebiasaan di Yaman, di mana orangtuanya mengeluarkannya dari sekolah untuk menikahkannya. "Orang² mengira nikah kanak² merupakan hal yang baik, karena itu datang dari Islam. Mereka tidak mengetahui bahaya yang diakibatkan," kata Ahmad Al-Qureishi dari Seyaj, badan HAM Kanak² pada ABC News. Tingkat bahaya ini tampak jelas dalam statistik yang dikumpulkan PBB. Yaman memiliki kematian wanita melahirkan sebanyak 430 dari 100.000 kelahiran - lebih tinggi 20 x dibandingkan Sauid Arabia - dan Yaman merupkana salah satu dari 50 negara² yang paling tinggi tingkat kematian bayi. Kebanyakan kematian saat melahirkan disebabkan karena MENGANDUNG DI USIA TERLALU MUDA, menurut UNICEF. "Ini semua karena kebiasaan budaya. Untuk setiap satu pencegahan nikah anak yang bisa kami lakukan, terjadi lima pernikahan anak² lainnya yang tidak bisa kami tangani," kata Naseem Rehman, juru bicara UNICEF dari Sana'a, ibukota Yemen.



Contoh pedhopile2 lain yang mengikuti perintah Muhammad yang nikah dengan aisyah umur 9 tahun.

Pernikahan Masal Versi Hamas dengan 450 Gadis Belia Di Gaza 2 Agustus 2009
Image

Sumbernya di sini:
Pernikahan Masal Versi hamas

Afghanistan.

Image
Roshan Qasem, 11, will join the household of Said Mohammed, 55; his first wife; their three sons; and their daughter, who is the same age as Roshan.
Image
Ghulam Haider, 11, is to be married to Faiz Mohammed, 40. She had hoped to be a teacher but was forced to quit her classes when she became engaged.