Hadits menjelaskan banyak kelakuan seksual dari Muhammad. Apakah TLE mempengaruhi seksualitas juga? Jika iya dan jika hal itu bisa menjelaskan kebiasaan seksnya Muhammad, maka kita punya lebih dari satu bukti bahwa dia benar menderita epilepsi. Neuroscientist Rhawn Joseph menjawab demikian. Dia menulis:

Karakteristik yang tidak biasa dari sistem limbic (jaringan otak dan syaraf) taraf atas dan aktivitas temporal lobe yang rendah ikut berubah dalam hal seksualitas, seiring dengan semakin dalamnya gairah religius. Patut dicatat bahwa bukan saja para pemuka agama jaman sekarang, tapi juga pemuka agama jaman dulu, termasuk Abraham, Yakub dan Muhammad, cenderung punya seksual yang tinggi dan mengambil banyak pasangan, atau melakukan seks dengan istri2 orang lain, atau membunuh lelaki lain dengan tujuan mengambil istrinya (Muhammad, Raja Daud). Banyak nabi2 dan figur religius lain juga menunjukkan bukti adanya sindrom Kluver-Bucy, seperti memakan tahi (ezekiel) [5], juga adanya temporal lobe, hiper aktifnya jaringan otak dan epilepsi, ditambah dengan halusinasi, katalepsi, kegilaan atau kekacauan bahasa.
[5] Muhammad malah memberi saran utk meminum air kencing onta utk sakit perut. Dia mestinya telah meminumnya juga.

Dimana Musa mempunyai kesulitan hebat dalam berbicara, Muhammad, ‘utusan’ Allah, jelas menderita disleksia dan agraphic (sebuah penyakit otak yang dicirikan oleh ketidakmampuan total atau sebagian dalam hal tulis menulis). Lebih jauh lagi, dg tujuan menerima kata2 Allah, Muhammad dengan khas akan kehilangan kesadaran dan masuk dalam kondisi kesurupan (Armstrong 1994; Lings 1983). Malah, dia mendapat ‘wahyu’ pertamanya ketika dia dibangunkan dari tidur oleh malaikat jibril yang lalu menutupinya dalam sebuah pelukan yang, baginya, menyesakan dan menakutkan, berulang-ulang Jibril memerintahkan Muhammad utk mengatakan perkataan Allah, yakni Qur’an. Ini adalah pengalaman yang pertama dari banyak lagi episode-episode dimana Malaikat Jibril kadang muncul pada Muhammad dalam sebuah bentuk yang menggemparkan menurut pendapatnya.

Sejalan dengan suara “Tuhan” atau malaikatnya, Muhammad tidak hanya mengucapkan tapi dia mulai membaca dan melantunkan tema2 berbeda dari ‘perkataan Tuhan’ dalam urutan yang acak sepanjang 23 tahun dalam kehidupannya; sebuah pengalaman yang dia rasakan sangat menyakitkan dan melelahkan (Armstrong 1994; Lings 1983). Sebagai tambahan bagi kefanatikannya, Muhammad dilaporkan punya kekuatan seks sama dengan 40 lelaki, dan katanya telah meniduri sedikitnya sembilan istri dan banyak lagi selir2 termasuk juga satu anak kecil bau kencur (Lings 1983). Dalam satu peristiwa, setelah mendapat penolakan, dia kesurupan, dan lalu mengklaim bahwa “Tuhan” memerintahkan agar seorang wanita, istri anak angkatnya sendiri, harus menjadi istrinya.

Dia (Muhammad) juga dikenal gampang murka dan gampang membunuh (atau memerintahkan pembunuhan) para kafir dan pedagang dan mereka yang melawannya. Kelakuan seperti ini jika digabungkan dengan bertambahnya keinginan seksual, semangat religius yang meninggi, kondisi kesurupan, mudah berubah mood dan halusinasi penglihatan dan pendengaran akan malaikat2, pastilah menunjuk pada sistem otak dan temporal lobe yang cacat, sebuah kelainan syaraf yang mungkin bagi adanya pengalaman2 demikian. Pastilah, Muhammad juga menderita depresi yang parah dan dalam kondisi tertentu merasa ingin bunuh diri, dan memang Muhammad ingin loncat dari tebing, hanya dicegah oleh malaikat jibril angannya. [6]
[6] The Limbic System And The Soul From: Zygon, the Journal of Religon and Science (in press, March, 2001) by Rhawn Joseph, Ph.D. http://brainmind.com/BrainReligion.html

Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa Muhammad punya kekuatan seks beberapa lelaki. Kepercayaan ini berdasarkan pada beberapa hadis. Satu hadis yang diceritakan Salma, seorang pembantunya Muhammad, menceritakan: “Satu malam kesembilan istri nabi yang bersamanya sampai kematiannya (Muhammad punya juga istri2 lain yang telah dia cerai) hadir. Nabi meniduri mereka semua. Ketika dia selesai dengan satu orang, dia suka meminta aku utk membawakan dia air agar dia bisa membersihkan diri (wudhu). Saya tanya, oh rasul Allah, bukankah satu kali wudhu saja cukup? Dia menjawab begini lebih baik dan lebih bersih. [7]
[7] Tabaqat Volume 8, Page 201

Tapi, riset saya menyimpulkan bahwa klaim kejantanan Muhammad ini hanya bohong belaka, dan malah nyatanya dalam dekade terakhir kehidupannya dia sebenarnya sudah impoten. Muhammad punya libido (gairah seks) yang tinggi, yang dia coba puaskan dengan meraba-raba istri2 dan selir2nya, tanpa mampu utk melakukan hubungan seks yang sepatutnya.

Riset di Universitas Utrecht, Netherland memastikan bahwa opioid endogenous, yaitu senyawa kimia yang diproduksi otak agar kita merasa enak, bisa menambah gairah seks dan sekaligus menghilangkan kemampuan seks. [8] Dalam studi lain lagi, periset mengamati adanya aktivitas berlebihan dari opioid selama fase maniak pada pasien. 9 Sebagai seorang narsisis, mood dari Muhammad mudah sekali berubah. Kadang dia merasa euphoria dan penuh energi sementara dilain waktu dia menderita depresi berat hingga merasa ingin bunuh diri. Penemuan ini menjelaskan kenapa dia punya gairah seks yang begitu tinggi dan meski punya banyak pasangan muda, dia tetap saja tidak punya anak. Satu-satunya kesimpulan yang paling logis adalah bahwa dia tidak mampu berhubungan seks secara normal, dengan kata lain senjatanya tidak berfungsi.
[8] W. R. Van Furth, I. G. Wolterink-Donselaar and J. M. van Ree. Department of Pharmacology, Rudolf Magnus Institute, University of Utrecht, The Netherlands http://ajpregu.physiology.org/cgi/conte ... 266/2/R606

Meski demikian, masih ada lubang dalam teori ini. Jika Muhammad impoten pada tahun2 terakhir kehidupannya, seperti yang saya yakini, gimana bisa dia mempunyai anak Ibrahim ketika dia berumur 60 tahun lebih? Ibrahim lahir dari Mariyah, budak Koptik yang cantik dengan rambut ikal, yang dicemburui dan tidak disukai oleh istri2 lainnya. Saya duga anak ini bukan anak Muhammad, tapi hasil selingkuh, tadinya saya tidak punya bukti2. Lalu saya temukan ini.

Saya menemukan sebuah riwayat yang diceritakan oleh Ibn Sa’d, yang menceritakan seorang lelaki Koptik di Medina yang suka mengunjungi Mariyah, gosip beredar bahwa dia adalah kekasih Mariyah. Mariyah tinggal di sebuah taman di Utara Medina; ia dipindahkan kesana karena istri2 Muhammad yang lain membencinya. Gosip ini juga sampai ketelinga Muhammad yang lalu menyuruh Ali utk membunuh lelaki Koptik itu. Si lelaki ketika melihat Ali menghampirinya langsung mengangkat pakaiannya dan Ali melihat bahwa lelaki itu tidak punya aurat (alat kelamin), lalu Ali membiarkan dia hidup. [10]
[10] Tabaqat,. Volume 8, Page 224

Ini alibi yang sempurna sekali utk membungkam gosip itu. Aisha juga pernah dituduh selingkuh dengan Safwan, anak muda dari Medina, hal ini membuat kegemparan. Aisha menyangkal tuduhan dan bilang bahwa Safwan adalah seorang kebiri.

Cerita seorang lelaki Koptik yang menunjukkan auratnya utk membuktikan ketidak bersalahan dia jelas hanya dibuat-buat saja. Kenapa lagi sang utusan Allah ingin membunuh orang tak bersalah dan dari mana lelaki ini tahu bahwa Ali menghampiri dia utk membunuh?
Utk menutupi lebih jauh perselingkuhan dan hal memalukan yang biasanya muncul dalam kisah2 demikian, khususnya dalam masyarakat Chauvinistis (mengikuti garis lelaki), dimana pembunuhan demi kehormatan masih menjadi kebiasaan, Muhammad mengklaim bahwa ketika Ibrahim lahir, Jibril memberi kepastian padanya bahwa dialah ayah dari sang bayi dengan cara memberinya salam “Assalamo Alaikum ya aba Ibrahim,” (Asalamualaikum o bapaknya Ibrahim). Hadis ini mungkin juga dikarang belakangan, dikarang utk mengakhiri gosip yang masih beredar. Kenapa Muhammad merasa perlu menceritakan tentang konfirmasi Jibril ini? Bukankah ini memberitahu kita bahwa Muhammad juga sebenarnya curiga dan kisah Jibril memanggilnya Bapak Ibrahim (aba Ibrahim) adalah untuk menghentikan gosip tsb? Trik ini mungkin berhasil. Muhammad sendiri, sebagai seorang narsisis, adalah seorang ahli tipuan, baik menipu diri sendiri maupun orang lain. Dia sering percaya apapun yang dia ingin percaya. Dia dilaporkan menangis ketika Ibrahim meninggal pada umur 16 bulan.

Tapi, meski fakta bahwa Mariyah adalah satu2nya wanita yang melahirkan anak lelaki bagi Muhammad ketika ia lewat umur 60 tahun, dan mungkin Mariyah lebih cantik dari istri2 lainnya, Muhammad tetap saja tidak menikahi dia.

Ibn Sa’d menceritakan bahwa ketika Ibrahim lahir, Muhammad membawanya pada Aisha dan berkata, “Lihat betapa dia mirip denganku.” Aisha menjawab, “Tak kulihat kemiripannya denganmu.” Muhammad bilang, tidakkah kau lihat pipinya yang tembam dan putih? Aisha lalu menjawab, “Semua bayi yang baru lahir yang minum susu punya pipi tembam.” [11]
[11] Tabaqat Volume I, page 125

Pernyataan bahwa Muhammad punya kekuatan seks empat puluh lelaki adalah bohong, sengaja diciptakan utk menutupi fakta bahwa dia sebenarnya impoten. Muhammad punya tujuh anak dengan Khadijah, yang sudah berumur empat puluh tahun ketika dinikahinya. Anak2 ini didapat ketika Muhammad berumur 25 sampai 35 tahun. Tapi, tak seorangpun dari istri dan selir mudanya, yang jumlahnya lebih dari dua puluh, mendapatkan anak dari dia selama sepuluh tahun terakhir hidupnya.

“Disfungsi ereksi dengan gairah seks yang tetap ada pada lelaki yang mengidap epilepsi telah diketahui kebenarannya oleh para periset sejak tahun 1950,” kata Gastaut.[12] Dan Pritchard mengatakan bahwa hyperprolactinemia yang dihasilkan dari serangan CP diketahui menyebabkan disfungsi seksual pada pria dengan epilepsi.[13]
Kita baca sebelumnya bahwa Muhammad membayangkan melakukan seks ketika kenyataannya dia tidak melakukan itu. Juga ada hadis yang menceritakan bahwa dia tidak melakukan seks dengan istri2nya tapi hanya meraba-raba mereka saja. Dia mengunjungi mereka, kadang semuanya dalam satu malam, melakukan pemanasan tapi tidak pernah terjun dalam permainan sesungguhnya. Aisha melaporkan, “Tak seorangpun dari kalian punya kekuatan utk mengontrol nafsunya seperti sang nabi karena dia bisa meraba-raba istri2nya tapi tidak melakukan hubungan seks.”[14] Aisha hanya anak kecil. Dia mungkin tidak tahu bahwa suami bangkotannya tidak melakukan kontrol nafsu tapi tidak mampu. Ditempat lain dia berkata, “Aku tidak pernah melihat atau menyaksikan aurat dari sang nabi.”[15] Saya biarkan pembaca membayangkan sendiri kenapa. (karena kecil sekali hingga tidak kelihatan, penerjemah. He he he orang arab kok penisnya kecil).
Ini bukan berarti bahwa Muhammad tidak punya gairah seks. Dia tidak mau ketinggalan melakukan seks. Gairah seksnya yang tidak terpuaskan hanya menimbulkan kecurigaan bahwa meski begitu banyak wanita dalam haremnya, dia masih saja kelaparan seks. Ada hadis yang menceritakan ketika dia merampok kota Bani Jaun, seorang anak perempuan yang dipanggil Jauniyya ditemani dengan perawatnya dibawa kehadapan Muhammad. Nabi bilang padanya, “Berikan dirimu sebagai hadiah.” (Dalam istilah jaman sekarang: saya ingin berseks denganmu). Anak perempuan itu menjawab, “Bisakah seorang putri raja memberikan dirinya pada orang biasa2 saja?” Muhammad lalu mengangkat tangan utk memukulnya, ketika anak itu berteriak, “Aku minta pertolongan Allah darimu,” dan dia berhenti.[16] Umur anak perempuan ini tidak disebutkan tapi kita hanya bisa mengira pastilah masih sangat muda karena masih perlu perawat.
[12] Gastaut H: So-called psychomotor and temporal epilepsy: a critical study. Epilepsia 1953; 2: 59-76.
[13] Pritchard P: Hyposexuality: a complication of complex partial epilepsy. Trans Am Neurol Assoc 1980; 105: 193-5.
[14] Sahih Bukhari Volume 1, Book 6, Number 299.
[15] Tabaqat Volume 1, page 368
[16] Bukhari Volume 7, Book 63, Number 182


Anda bisa bilang, semua ini Cuma spekulasi, tapi ada satu hadis yang tanpa keraguan lagi ada fakta bahwa Muhammad itu impoten. Ibn Sa’d mengutip gurunya Waqidi, yang berkata: “Rasul Allah suka berkata bahwa aku adalah orang yang lemah seks. Lalu Allah memberiku satu periuk daging matang. Setelah aku memakannya, kudapatkan kekuatan kapanpun aku ingin berhubungan seks.”[17]
[17] Tabaqat Volume 8, Page 200

Ini adalah pengakuan dari mulut sang Nabi sendiri. Terserah anda apa mau percaya dongeng bahwa Allah begitu perhatian akan kekuatan seks nabinya hingga mengirim makanan penguat kejantanan utk menyembuhkan impotensi atau menyimpulkan bahwa nabi chauvinis megalomaniak kita ini , seperti juga kebanyakan orang arab lainnya, yang menganggap kekuatan seks sebagai lambang kejantanan dan terus menerus membanggakan hal tersebut, hanya seorang yang besar mulut dan mencoba menyembunyikan impotensinya.

Dalam hadis lain Muhammad berkata, “Jibril membawakanku makanan satu periuk. Kumakan makanan itu dan kekuatan seks ku bertambah menjadi sama dengan empat puluh orang. [18]
[18] Tabaqat Volume 8, Page 200

Dongeng ini, seperti juga kisah2 lain dalam hadis, dikarang utk menyembunyikan fakta bahwa Muhammad tak mampu secara seksual. Seorang narsisis dengan ego begitu melangit tidaklah mungkin mau terlihat sebagai seorang yang impoten.