Selain keyakinannya besar, pembohong psikopat siap memakai kekerasan utk membela kebohongannya. Menggunakan kekerasan utk mendukung sebuah pengakuan adalah sebuah fallacy (buah pikiran yang keliru) logika yang sering sukses ini diterapkan oleh para diktator. Fallacy ini dinamakan Argumentum ad baculum. Ini terjadi ketika seseorang memakai kekerasan atau ancaman kekerasan, utk memaksa orang lain menerima pendapat/kesimpulannya.

Argumentum ad baculum dapat diterangkan sebagai “yang kuat itu yang benar.” Ancaman ini bisa langsung seperti:

· maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka. (Q. 9:5)
· ku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (Q. 8:12)

Atau yang tidak langsung seperti:

· Adapun orang-orang yang kafir dan menolak pertanda2 Kami, mereka itu adalah penghuni neraka (Q.5:10)
· Ia (kafir) mendapat kehinaan di dunia dan di hari kiamat Kami merasakan kepadanya azab neraka yang membakar. (Q. 22:9)
· Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada tanda-tanda Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q. 4:56)

Ancaman2 membuat sebuah Bohong Besar rasa pengertian urgensi yang dramatis. Pengaruhnya begitu kuat hingga orang2 tidak bisa utk tidak mengacuhkannya. “Bagaimana bisa orang begitu yakin bahwa Tuhan akan menghukum mereka yang tidak percaya padanya?” atau “Bagaimana bisa orang membunuh begitu banyak hanya karena mereka tidak percaya padanya?” Kau bertanya2 dan menjadi cenderung utk percaya dibanding jika ancaman demikian tidak ada. Argumentum ad baculum berhasil. Kekerasan yg ekstrim bisa membuat orang yakin secara ekstrim pula. Orang2 Korea Utara benar-benar memuja pemimpin gila mereka, Kim Jung Il. Keyakinan ini sampai pada mereka lewat kekerasan ekstrim yg digunakan sang diktator dan tidak adanya toleransi bagi orang yang menentang. Ketika nyawamu bergantung pada percaya atau tidak, kau akan mau percaya pada apapun yg disodorkan.

Ketika pengikut Shoko Asahara diperintahkan untuk melepas gas sarin distasiun bawah tanah Tokyo dan membunuh banyak orang tak bersalah, mereka tidak mempertanyakan perintah mengerikan ini. Mereka menutup hati nurani mereka dan menerimanya sebagai pertanda kebijakan yang lebih besar dari guru mereka. Mereka dihadapkan dengan dua pilihan. Terima bahwa dia memang gila, berarti anda telah dibodohi dan mengakui semua pengorbanan anda selama ini sia-sia belaka, atau, yakinkan diri anda sendiri bahwa orang ini mengetahui hal2 yang besar yang tidak bisa anda mengerti kedalamannya dan dg demikian tidak sepatutnya mempertanyakan hal ini. Orang2 ini telah menyerahkan segalanya utk bisa bersama dengan Asahara. Mereka telah memutuskan semua jembatan2 yang menghubungkan mereka dengan kehidupan sebelumnya. Mereka tidak punya apa2 lagi utk mundur dan tidak tahu harus kemana jika memutuskan pergi meninggalkannya. Karena mempertanyakan Asahara atau melawannya tidak akan dibiarkan, mereka tidak punya pilihan lain kecuali percaya apapun yang dia katakan. Mereka mengabaikan semua keraguan dan memaksa mereka utk beriman padanya.

Dr. Ikuo Hayashi adalah dokter terkenal yang menjadi pengikut fanatik Asahara. Dia satu dari lima orang yg diperintahkan utk menanam gas sarin beracun distasiun bawah tanah Tokyo. Hayashi adalah dokter terlatih dan telah bersumpah utk menolong jiwa orang. Pada satu saat, sebelum dia melubangi kotak yang berisi cairan maut itu, dia melirik wanita yg duduk didepannya dan sejenak ragu. Dia sadar, apa yang akan dia lakukan akan membunuh wanita itu. Tapi segera dia tutup hati nuraninya dan meyakinkan diri bahwa Asahara lebih tahu, dan tidak benar mempertanyakan kebijaksanaan sang Master.

Omeir adalah seorang anak lelaki umur 16 tahun yang menemani Muhammad dalam salah satu pertempurannya. Muhammad bicara tentang mati syahid dengan penuh pujian yg hebat2 hingga anak ini terpengaruh. Dia buang kurma2 yg sedang dia makan, dan berkata “Apa ini yang menahanku utk masuk surga? Sesungguhnya, aku tidak akan mencicipi lagi makanan ini, sampai aku bertemu Allahku!” setelah berkata demikian, dia tarik pedangnya dan berlari kegaris depan, kearah pasukan musuh, segera dia mendapatkan kematian yang sangat dia dambakan itu.

Sekali saja anda menjadi seorang yg percaya, anda akan mengabaikan pikiran bahwa nabi tercinta anda mungkin bohong. Psikopat tidak punya hati nurani. Mereka bisa bohong dan mampu membunuh jutaan orang tanpa sedikitpun penyesalan. Mereka merasa berhak utk melakukan itu. Hitler yakin dia melakukan pekerjaan Tuhan. Salah satu pernyataannya menjelaskan ini. Dia tulis:

Sejak saat ini aku percaya bahwa aku bertindak sesuai dengan kehendak Pencipta Maha kuasa: dengan membela diri terhadap orang yahudi, aku berjuang utk pekerjaan tuhan. [234]
[234] Adolf Hitler, Mein Kampf, Ralph Mannheim, ed., New York: Mariner Books, 1999, hal. 65.

Ayatollah Montazeri, orang yang harusnya menggantikan Khomeini, sampai dia dipermalukan karena berselisih dengan khomeini, dalam memoirnya menulis ketika Khomeini memerintahkan pembantaian lebih dari 3.000 orang yang melawannya, dia menolak. Khomeini bilang dia yang bertanggung jawab pada tuhan utk itu dan sebaiknya Montazeri jangan ikut campur. Psikopat Narsisis sangat sangat yakin akan tindakan2 jahat mereka dan merekalah yang pertama percaya kebohongan mereka sendiri.

Hitler menarik dukungan banyak orang jerman hanya dengan membuat mereka merasa nyaman dengan bohong besarnya. Dia adalah pembicara yang memukau. Ketika dia bicara, intonasinya makin kencang dan kencang, saat dia muntahkan kemarahan pada musuh2 jerman, dia bangkitkan rasa patriotisme jerman. Kepercayaannya, bahwa semakin besar kebohongan semakin mudah utk dipercaya, terbukti benar. Jutaan orang jerman percaya kebohongannya. Mereka mencintainya dan terharu hingga menangis oleh pidato2nya.

Ibn Sa’d melaporkan sebuah hadits yang mengungkapkan kesamaan2 yg banyak antara Muhammad dan Hitler. Dia tulis, “Dalam khotbahnya, mata nabi berubah jadi merah seraya menaikkan volume suaranya dan berbicara dengan marah seakan dia saat itu panglima perang yang sedang memperingatkan pasukannya ‘Hari kebangkitan dan aku adalah seperti dua jari ini (ibu jari dan jari telunjuk). Dia akan berkata ‘Petunjuk terbaik adalah petunjuk Muhammad dan hal paling buruk adalah inovasi dan inovasi apapun akan menghasilkan kehancuran.” [235]
[235] Ibn Sa’d Tabaqat, hal. 362

Ditempat sama Ibn Sa’d berkata: “dalam khotbahnya, nabi suka memegang tongkat.” (mungkin utk melambangkan dominasinya!).

Seni memanipulasi orang lain dengan begitu sewenang-wenang bukanlah sebuah kemampuan yang bisa dipelajari dan bukan keahlian yang mudah dikuasai. “Cacat” terbesar kita adalah adanya hati nurani kita. Kemampuan demikian datang secara alami kepada psikopat narsisis yang tidak punya nurani. Narsisis seperti Hitler, Mao, Pol Pot, Stalin dan Muhammad tidak punya hati nurani.