Meskipun telah mengeluarkan ayat2 panik penuh ancaman bagi mereka yang berniat meninggalkannya, Muhammad tetap saja harus menemukan jalan untuk menafkahi pengikut2nya. Dia lalu memerintahkan mereka untuk merampok kafilah2 pedagang Mekah. Dia meyakinkan mereka bahwa masyarakat Mekah telah mengusir mereka ke luar dari rumah mereka, karena itu sudah jadi hak mereka untuk merampok orang2 Mekah tersebut.
Q.22:39-40
(39) Diizinkan berperang bagi orang-orang (Islam) yang diperangi (oleh golongan penceroboh), kerana sesungguhnya mereka telah dianiaya dan sesungguhnya Allâh Amat Berkuasa untuk menolong mereka (mencapai kemenangan). (40) Iaitu mereka yang diusir dari kampung halamannya dengan tidak berdasarkan sebarang alasan yang benar, (mereka diusir) semata-mata kerana mereka berkata: Tuhan kami ialah Allâh...

Dia juga mengeluarkan banyak ayat2 Qur’an yang membujuk pengikutnya memerangi non-Muslim.
Q.8:65
Wahai Nabi, perangsangkanlah orang-orang yang beriman itu untuk berperang. Jika ada di antara kamu dua puluh yang sabar, nescaya mereka dapat menewaskan dua ratus orang (dari pihak musuh yang kafir itu) dan jika ada di antara kamu seratus orang, nescaya mereka dapat menewaskan seribu orang dari golongan yang kafir, disebabkan mereka (yang kafir itu) orang-orang yang tidak mengerti.

Muhammad menghalalkan serangan2 ini melalui cara yang kita kenal saat ini sebagai pihak yang jadi korban, sama persis seperti yang dilakukan Muslim masa kini. Dia mengaku non-Muslim telah menekan kaum Muslim dan melakukan perang terhadap mereka. Pada kenyataannya, dia sendiri yang memulai permusuhan dengan merampoki kafilah2 Mekah. Begitu dia mulai cukup tentara yang bersedia melakukan perintahnya, Muhammad pun memerintahkan mereka membunuhi para pedagang Quraish pula. Kebohongan Muhammad sudah jelast tampak. Di satu ayat, Muhammad memerintahkan para pengikutnya hijrah ke Medina dan mengancam mereka yang tidak ingin ikut dengan pembunuhan dan neraka. Tapi di ayat2 lain dia menuduh bahwa Muslimlah yang diusir tanpa sebab dan mereka jadi korban “yang diperangi.”

Simak kata kiasan Arab berikut: Darabani, wa baka; Sabaqani, wa'shtaka “Dia memukulku dan mulai menangis; lalu dia datang padaku dan menuduhku memukulnya!” Kiasan ini dengan tepat menggambarkan modus operandi (siasat) Muhammad. Para pengikutnya saat ini juga melakukan permainan kotor serupa. Siasat Muhammad ini ternyata sukses sekali. Dia berhasil membuat anak2 laki berperang melawan ayah2 mereka, mengadu domba saudara kandung lawan saudara kandung, dan menghancurkan persatuan suku, mencerai-beraikan masyarakat. Dengan menggunakan siasat ini, dia akhirnya dapat menguasai seluruh Arabia. Jangan mengira bahwa orang2 Arab itu bodoh sehingga mereka mudah diakali. Bahkan sekarang pun, orang2 Barat yang beralih memeluk Islam sebenarnya melakukan hal yang sama dengan yang orang2 Arab lakukan pada sukunya sendiri 1.400 tahun yang lalu. John Walker Lindh memeluk Islam dan pergi ke Afghanistan untuk berperang bagi Al-Qaida melawan Amerika. Joseph Cohen adalah Yahudi ortodox yang lalu memeluk Islam dan sekarang dia berkata membunuh orang2 Israel, termasuk anak2 sekalipun adalah perbuatan halal. Yvonne Ridley, wartawan BBC yang dulu menyelundup masuk Afghanistan tahun 2001 dan ditangkap Taliban, masuk Islam setelah dibebaskan. Sekarang dia benci sekali terhadap negaranya sendiri yang disebutnya “negara ketiga yang paling dibenci di dunia” (tampaknya setelah Amerika dan Israel). Ridley mendukung bom bunuh diri dengan menyebutnya “tindakan martir,” dan menjuluki Abu Musab al-Zarqawi sebagai pahlawan, padahal sudah jelas Zarqawi membunuhi ribuan orang2 Irak dalam kampanye berdarah di Irak dan jadi otak pemboman di Yordania yang membunuh 60 orang dan mencederai 115 orang di sebuah pesta perkawinan. Ridley juga mengatakan bahwa pemimpin teroris Chechnya bernama Shamil Basayev yang mendalangi penyanderaan penonton bioskop Moskow dan pembantaian anak2 sekolah di Beslan sebagai “martir yang pasti masuk surga.” Menumbuhkan rasa benci ternyata berhasil bagi orang2 Arab dan semua yang sekarang menyebut diri sebagai Muslim.