Image
http://www.fyodordostoevsky.com/pictures.php

Penulis Rusia, Feodor Dostoevsky, bahkan percaya bahwa Muhamad menyatskan kebenaran. Ia percaya bahwa pengalaman Muhamad ini benar, paling tidak menurut dirinya sendiri. Dostoevsky sendiri menderita temporal lobe epilepsy. Ia mengatakan, lewat salah satu tokoh dalam bukunya, ketika ia mengalami kejang2, pintu2 Surga akan terbuka dan ia bisa melihat barisan malaikat meniupkan trompet emas. Lalu kedua gerbang emas akan terbuka dan ia bisa melihat tangga emas yg mengantar langsung kepada singgasana Tuhan.

Newsweek, tgl 7 Mei, 2001, dalam sebuah artikel berjudul Religion and the Brain (Religi dan Otak), menjelaskan fenomena ini:

Saat gambaran sebuah salib atau sebuah Taurat berlapis emas, memecut kekaguman religius, ini disebabkan karena bagian otak yg mengatur penglihatan--yg menafsirkan apa yg dilihat mata dan menghubungkan gambaran itu dgn emosi dan memori--telah belajar utk menghubungkan gambaran tsb dgn perasaan tsb. Visi2 yg timbul selama doa atau ritual agama juga dihasilkan dari dalam area tsb: stimulasi elektris dari temporal lobe (yg tersimpan dipinggir kepala dan menyimpan sirkuit2 yg bertanggung jawab atas bahasa, pemikiran konseptual dan asosiasi) menghasilkan visi.

Epilepsi Temporal-Lobe —letupan abnormal aktivitas elektrik di kawasan2 ini— membawanya ke hal yg lebih ekstrim. Walau studi meragukan koneksi antara epilepsy dgn religiositas, ada yg merasa bahwa kondisi ini mencetuskan visi dan suara2 jelas semacam tipe yg dialami Joan of Arc.

Walau epilepsy temporal-lobe jarang terjadi, periset menganggap bahwa letupan2 aktivitas elektrik yg terpusat yg disebut dgn “temporal-lobe transients” bisa menghasilkan pengalaman mistik. Utk menguji teori ini, Michael Persinger dari Laurentian University di Canada menempatkan sebuah helm yg dipadati dgn elektromagnet dan dipasang pada kepala sukarelawan. Helm itu menciptakan aliran magnetik yg lemah, tidak lebih dari yg dihasilkan layar computer.

Image
Memonitor Epilepsi

Menurut Persinger, letupan2 aktivitas elektrik dalam temporal lobe, menghasilkan sensasi yg oleh sukarelawan digambarkan sbg supernatural atau spiritual: sebuah pengalaman luar badan, perasaan kehadiran ilahi. Ia percaya bahwa pengalaman religius diakibatkan oleh badai elektrik dlm temporal lobes, dan bahwa badai2 itu bisa dicetuskan karena keresahan, krisis pribadi, kekurangan oxygen, kadar gula rendah dan badan letih—saat2 dimana orang biasanya menemukan “Tuhan.”