Osherow menulis: “Tapi di tahun 1978 ketika anggota2 keluarga jemaat Kenisah Rakyat khawatir dan meminta politikus negara Leo Ryan menyelidiki aliran kepercayaan itu, Ryan dan para wartawan yang ada bersamanya menyaksikan kebanyakan jemaat memuji tempat itu, menyatakan bersuka cita berada di tempat itu dan ingin tetap tinggal di situ. Akan tetapi, dua keluarga, berhasil menyelipkan pesan kepada Ryan bahwa mereka ingin meninggalkan aliran itu dan turut pergi bersamanya. Ketika kelompok Ryan dan dua keluarga yang membelot itu hendak naik pesawat2 terbang, mereka diserang mendadak dan ditembaki sampai lima orang, termasuk Ryan, meninggal. Setelah itu Jim Jones mengumpulkan jemaatnya dan memerintahkan mereka minum air beracun dan ‘mati dengan terhormat’."

Rekaman2 dari pita suara tentang kejadian akhir menunjukkan bahwa para jemaat, dengan beberapa perkecualian, secara sukarela minum racun dan meminumkannya pula kepada anak2 mereka. Khotbah dan janji2 yang diucapkan Jim Jones terdengar serupa bagi mereka yang mengetahui isi Qur’an. Seorang wanita protes tapi jemaat2 menyuruhnya diam dan setiap orang menyatakan kesiapan mereka untuk mati.

Tulisan berikut berasal dari rekaman pita suara. Isinya mengejutkan, tapi menjelaskan inti fanatisme.

Jim Jones: Aku telah mencoba yang terbaik untuk memberimu kehidupan yang layak. Tapi meskipun aku telah mencoba, beberapa orang dengan kebohongan mereka, membuat hidup kita jadi mustahil. Jika kita tidak bisa hidup dalam damai maka lebih baik mati dalam damai. (Tepuk tangan)…. Kita telah dikhianati… Yang akan terjadi di sini dalam waktu beberapa menit lagi adalah salah seorang di pesawat terbang itu akan menembok pilot pesawat – aku tahu itu. Aku tidak merencakan hal itu, tapi aku tahu hal itu akan terjadi… Jadi pendapatku adalah yang biasa dilakukan di Yunani kuno, dan menjauh diam2, karena kita tidak bunuh diri – tapi melakukan tindakan revolusioner… Kita tidak bisa kembali.
Wanita Pertama: Aku merasa ada kehidupan, ada harapan.
Jones: Well, semua orang akhirnya harus mati.
Para Jemaat: Betul, betul!
Jones: Apa yang dilakukan orang2 itu, dan apa yang mereka alami akan membuat hidup kita lebih jelek daripada hidup di neraka… Tapi bagiku, kematian bukanlah hal yang menakutkan. Malah hidup ini sebenarnya yang dikutuk. Tidak layak untuk hidup seperti ini.
Wanita Pertama: Tapi aku takut mati.
Jones: Kuyakin kau tidak takut. Kuyakin kau tidak takut.
Wanita Pertama: Kupikir terlalu sedikit yang meninggalkan sehingga 1.200 orang harus menyerahkan nyawa mereka bagi yang pergi… Aku lihat semua bayi2 ini dan kupikir mereka layak untuk hidup.
Jones: Tapi bukankah mereka layak untuk mendapat lebih dari itu? Mereka layak mendapat kedamaian. Kesaksian terbaik yang bisa kita berikan adalah dengan meninggalkan dunia sialan ini. (Tepuk tangan)
Pria Pertama: Sudahlah, mbak... Kita buat hari ini indah. (Applause)
Pria Kedua: Jika kau mengatakan bahwa kami harus mengorbankan nyawa, maka kami siap. (Tepuk tangan)

[Baltimore Sun, 1979]

Terdengar tangisan2 bayi, dan rekaman suara terus berlanjut, dengan Jones memaksa perlunya bunuh diri dan mendorong orang2 untuk melakukan hal ini sepenuhnya:

Jones: Bawa lagi obat2. Sederhana saja! Gampang. Tidak ada akibat kejang2… Jangan takut mati. Kau lihat orang2 di luar sana. Mereka akan menyiksa kita semua…
Wanita Kedua: Tidak perlu khawatir. Semuanya tetap tenang dan mari kita mencoba menenangkan anak2 kita… Mereka tidak menangis kesakitan; tapi hanya merasa pahit saja…
Wanita Ketiga: Tidak ada alasan untuk menangis. Ini adalah hal yang patut kita syukuri. (Tepuk tangan).
Jones: Ayolah, demi Tuhan, selesaikan semua ini... Ini adalah bunuh diri revolusioner. Ini bukan bunuh diri yang merugikan diri. (Suara memuji dan memanggil, "Dad." (Tepuk tangan)
Pria Ketiga: Ayah telah membawa kita sejauh ini. Aku bersedia pergi bersama Ayah...
Jones: Kita harus mati dengan terhormat. Cepat, cepat, cepat! Kita harus cepat... Hentikan semua histeris ini. Mati itu sejuta kali lebih baik daripada hidup beberapa hari lagi… Jika kau tahu apa yang ada di hadapanmu nanti, maka kau akan bersyukur malam ini.
Wanita Keempat: Sungguh senang menjalani perjuangan revolusi ini bersama kalian semua… Ini lebih baik daripada menyerahkan hidupku bagi sosialisme, komunisme dan aku sangat berterima kasih pada Ayah.
Jones: Ambilah nyawa kami... Kami tidak bunuh diri. Kami melakukan bunuh diri revolusioner sebagai tindakan protes terhadap keadaan2 dunia yang tak manusiawi.
[246]
[246] Newsweek, 1978, 1979

Dunia kaget ketika mendengarkan isi rekaman pita suara ini. Tapi pengabdian absolut dan ketaatan membuta, ciri2 aliran sesat, semuanya ada pada Islam. Islam sendiri berarti ketundukan. Muslim harus mengenyahkan kemauan mereka dan menolak apapun, termasuk keluarga mereka sendiri dan hidup mereka untuk membuktikan ketaatan kepada Allâh dan rasulnya. Dalam Qur’an kita baca:
“… maka inginkanlah kematianmu, jika kau memang benar.” (Q.2:94) Di bagian lain Muhammad menantang kaum Yahudi untuk meminta kematian untuk membuktikan bahwa mereka jujur.

Katakanlah: "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar". (Q. 62:6)

Sudah jelas bahwa berdasarkan pikiran tak waras orang2 narsisis seperti Jim Jones dan Muhammad, ujian ketaatan mutlak adalah meminta jemaatnya untuk mati. Acara2 TV Palestina seringkali menayangkan ibu2 dari pembom bunuh diri yang dengan bangga berkata tentang pengorbanan anak2 mereka dan berharap anak2 mereka yang lain melakukan hal yang sama.