Selama ini muslim senantiasa mengklaim bahwa kota Mekah beserta Kabah dan mata air zamzam sudah ada sejak jaman Ibrahim.
Tulisan berikut akan membahas keabsahan klaim muslim tersebut dengan membandingkan dengan sumber-sumber sejarah lainnya.
Tulisan berikut dibagi menjadi 7 bagian, yaitu :
1. Bagian Pertama
Membahas klaim muslim dan apa yang dikatakan oleh sumber-sumber Islam tentang klaim tersebut.

2. Bagian Kedua : Nabonidus (6 SM)
Membahas laporan raja Nabonidus dari Babylon (pertengahan abad 6 SM)

3. Bagian Ketiga : Herodotus
Membahas laporan sejarawan Yunani yang hidup di abad 5 SM

4. Bagian Keempat : Strabbo (23/24 SM)
Membahas laporan yang dibuat oleh sejarawan Romawi yang bernama Strabbo yang melakukan perjalanan ke jazirah Arab hingga Yaman sekitar tahun 24 – 23 SM.

5. Bagian Kelima : Diodorus Siculus (abad 1 M)
Membahas klaim bohong Islam dengan memanfaatkan tulisan Diodorus Siculus.

6. Bagian Keenam : Pliny (77 M)
Membahas daftar kota-kota di Arab yang dibuat oleh Pliny.

7. Bagian Ketujuh : Claudius Ptolemy (150 M)
Membahas klaim bohong Islam dengan memanfaatkan tulisan Ptolemy

8. Bagian Kedelapan : Procopius dari Cesarea (abad 6 M)
Membahas laporan sejarawan Procipius dari Kaisarea yang hidup sekitar 550 M atau sejaman dengan kakek dan ayah Muhammad SAW hidup.


BAGIAN PERTAMA : MENURUT SUMBER ISLAM

Klaim muslim yang mengaitkan Mekah, Kabah dan Zamzam dengan Ibrahim dan Ismail didasarkan atas beberapa sumber berikut :

Kabah sudah ada dijaman Ibrahim
Sumber :
QS 2 : 125

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i`tikaaf, yang ruku` dan yang sujud".

Kota Mekah sudah ada sejak jaman Ibrahim dan Ismail
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, Jilid 1, halaman 65 :

Ketika Ismail, putera dari Ibrahim meninggal, putranya yang bernama Nabit mendapat tugas menjadi pemimpin dan penguasa Kabah, kemudian tugas tersebut dilanjutkan oleh Mudzadz bin Amr al-Jurhumi. Anak keturunan Ismail dan anak keturunan Nabit bersama kakek mereka Mudzadz bin Amr dan paman-paman dari pihak ibu mereka dari Jurhum, dan anak keturunan Qatura, yang merupakan sepupu Jurhum, waktu itu adalah penduduk Mekah. Meraka datang dari negeri Yaman, dan mengadakan perjalanan bersama-sama kenegeri Mekah. …. Kemudian Tuhan melipat gandakan keturunan Ismail di Mekah.

Mata Air Zam-Zam sudah ada sejak jaman Ibrahim dan Ismail
Sumber :
Hadis Sahih Bukhari
Volume 4, buku 55, nomor 583 :

Ketika air di kantung kulit telah habis, Hagar menjadi haus, begitu pula Ismail. Hagar melihat Ismail yang dalam keadaan menderita kehausan. Hagar meninggalkan Ismail karena tidak tahan melihat penderitaan Ismail. ........ . Hagar terus menurt berlari antara Safa dan Marwa hingga tujuh kali.
Rasulullah berkata, "Kejadian inilah yang mendasari tradisi jemaah haji berjalan antara Safa dan Marwa"
Ketika Hagar mencapai bukit Marwa dia mendengar satu suara, Hagar kemudian berkata, "O, siapapun engkau, kamu telah membuatku mendengar suaramu, apakah engkau bisa membantuku? Dan ajaib, Hagar kemudian melihat satu malaikat di lokasi Zam Zam sedang menggali tanah, hingga akhirnya air memancar dari tempat itu....


Jadi kota Mekah sudah mulai dihuni dari sekitar tahun 2000 SM, dan terus dihuni hingga terjadi pengusiran suku Jurhum oleh suku Kinana dan Khuza’a
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, jilid 1, halaman 67

Sementara waktu berjalan, suku Jurhum yang menguasai kota Mekah mulai bersikap kurang baik dan sok kuasa. Siapa saja yang memasuki kota Mekah yang bukan dari kerabat mereka diperlakukan dengan buruk……. Bani Bakar bin Abdul Manat bin Kinana dan Bani Ghubsan dari Khuza’a sepakat untuk memerangi suku Jurhum dan bertekat untuk mengusir mereka dari Mekah …. Dan berhasil mengusir suku Jurhum dari Mekah. …. Amir bin Harits bin Mudzadz al Jurhumi membawa dua patung rusa dari Kabah dan batu pojok (harusnya : BATU HITAM) dan menguburnya di sumur Zamzam, dan kemudian pergi meninggalkan Mekah bersama orang-orang Jurhum ke Yaman.

Kejadian ini terjadi sekitar pertengahan abad ke 2 M.
Sumber :
Sejarah Hidup Muhammad
Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury
Robbani Press1998, halaman 18 :

Dengan bantuan keturunan Adnan, yakni bani Bakr bin Andi Manaf bin Kinanah, mereka melakukan penyerangan terhadap Jarham sehingga berhasil mengusir mereka dan menguasai Makkah pada pertengahan abad ke 2 M….. Amru bin al-Harits bin Madladl bin al Jarhami mengeluarkan dua patung kijang yang terbuat dari emas milik Kabah dan hajar aswad, lalu disimpan dalam sumur zamzam.

Patung rusa, BATU HITAM dan sumur Zamzam baru sekitar 300 tahun kemudian ditemukan lagi oleh Abdul Muthalib, kakek Muhammad SAW.
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, jilid 1, halaman 64

Ketika Abdul Muttalib sedang tertidur disamping Kabah, dia mendapat mimpi yang menyuruhnya untuk menggali Zamzam …… Suku Jurhum telah menguruk tempat tersebut ketika mereka meninggalkan Mekah. Ini adalah sumur Ismail, anak Ibrahim, dimana Tuhan memberinya air ketika dia kehausan pada saat dia masih bayi.

Sumber :
Ibid, jilid 1, halaman 67
Ketika Abdul Muttalib telah mendapatkan kesimpulan tentang letak dari tempat yang hendak digali, dan ternyata tempatnya sama dengan apa yang disebut dalam mimpinya, dia mengambil sebuah cangkul dan mengajak putra satu-satunya saat itu al-Harits dan mulailah dia menggali. Ketika bagian atas dari sumur itu tampak, dia berseru ‘Allah akbar!’. Orang-orang Quraish yang mendengar teriakan Abdul Muttalib datang … dan berkata, “Ini adalah sumur dari nenek moyang kami Ismail ….”

Dari sumber Ibn Ishaq diatas terlihat bagaimana kebohongan tradisi Islam dibuat.
Sulit dibayangkan hal-hal sebagai berikut :
• suku Jurhum yang kalah perang dapat mengambil 2 patung rusa dan BATU HITAM dari Kabah
• suku Jurhum yang kalah perang dapat memasukkannya dalam sumur Zamzam dan menguruknya hingga sumur zam-zam berhenti mengalir.
• Bagaimana mungkin suku Kinana dan Khuza’a tidak curiga melihat hilangnya batu hitam dan sumur Zamzam yang tiba-tiba diurug, dan kemudian tidak berusaha mencari batu hitam.

Jika suku Kinana dan Khuza’a bukan orang gila - melihat sumur Zamzam yang adalah mata air dan sumber kehidupan tiba-tiba saja diurug suku Jurhum hingga berhenti mengalir - mereka akan langsung menggalinya lagi untuk mendapatkan air.

Jadi dari kejanggalan kisah diatas dapat disimpulkan :
• Tidak ada sumur Zamzam dijaman Jurhum berkuasa, apalagi dijaman Ismail sekitar 2000 SM.
• Sumur Zamzam memang baru ditemukan oleh Abdul Muttalib diawal abad 6 M.
• Batu hitampun juga baru ditemukan oleh Abdul Muttalib diawal abad 6 M.


Itulah sebabnya Umar sama sekali tidak menaruh hormat pada BATU HITAM, karena tampaknya dia tahu bahwa batu hitam memang baru ditemukan oleh Abdul Muthallib.
Sumber :
Sahih Bukhari 2.667
Dikisahkan oleh Abis bin Rabia : Umar menghampiri lokasi dekat Batu Hitam dan menciumnya dan berkata, “Tidak ada keraguan, aku tahu kamu hanyalah batu yang tidak akan menguntungkan atau merugikan siapapun. Jika saja aku tidak melihat rasulullah menciummu, aku tidak akan menciummu”

Bahkan sumber Islam sendiri meragukan klaim bahwa Kabah sudah ada sejak jaman Ibrahim dan Ismail. Kutipan ini mengisahkan raja Abu Karib Tiban As’ad yang berasal dari Yaman yang saat itu melakukan perjalanan ke Yatsrib.
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq Kitab Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiah University Press, Juni 2002,
Jilid 1, halaman 15 – 16.

Halaman 15 :
Tubba menulis baris-baris berikut tentang perjalanannya, apa yang dia lakukan terhadap Madinah dan Ka’bah, …….
………
Aku tidak tahu tentang adanya kuil yang murni
Yang dipersembahkan untk tuhan di lembah Mekah,

……..


Menurut sumber berikut Abu Karib Tiban As’ad memerintah di Yaman dari tahun 410 hingga 435 M.
Sumber :
Sabaean Inscriptions from Mahram Bilqis (Ma'rib),
Jamme, W.F
Johns Hopkins Press, Baltimore, 1962, Volume III, halaman 387
http://religionresearchinstitute.org/me ... ssical.htm

…. he reigned in Yemen from 410 to 435 A.D.


Jadi selambat-lambatnya pada tahun 435 M, Kabah di Mekah tidak diketahui oleh seorang raja dari Yaman
. Konsekuensi lebih lanjut adalah tampaknya Mekah dan Kabah pada saat itu bukanlah tempat pemujaan yang utama di Arab melainkan hanyalah salah satu dari sekian banyak tempat pemujaan di tanah Arab. Bahkan tampaknya disetiap kota pasti mempunyai kuil suci yang dipersembahkan pada tuhannya kota yang bersangkutan.
QS 27 : 91 : Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah)
TErjemahan Inggris dari Yusuf ali :
QS 27 : 91 : For me, I have been commanded to serve the Lord of this city


Itulah sebabnya saat penduduk Taif sebuah kota sekitar 50 km tenggara Mekah diserbu oleh Abrahah dengan pasukan gajahnya, penduduk Taif justru menyarankan mereka untuk memusnahkan kuil yang di Mekah saja bahkan menawarkan diri untuk mengantar Abrahah ke Mekah.
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, jilid 1, halaman 34

Mereka berkata kepada Abrahah : Wahai sang raja, kami adalah para budakmu yang memperhatikan dan patuh kepadamu. Kami tidak punya perkara apapun denganmu, begitu juga dengan tempat peribadatan kami – maksudnya adalah Al-Lat – tidak termasuk apa yang kamu cari. Kamu hanya menginginkan kuil yang ada di kota Mekah, dan kami menyertakan untukmu seseorang untuk mengantarmu ke sana.

Sangat unik karena selain tidak tahu lokasi Mekah, ternyata siapa nama pemimpin di Mekahpun tidak diketahui oleh Abrahah.
Sumber :
Ibid, halaman 35
Abrahah mengirim seorang suku Himyari yang bernama Hunata ke Mekah untuk mengetahui siapa yang menjadi pemimpin tertinggi di Mekah dan untuk menyampaikan kepadanya bahwa maksud kedatangan dia bukanlah untuk berperang melainkan dengan mereka tetapi untuk menghancurkan Kabah …

Konsekuensi lebih lanjut dari kutipan diatas adalah :
• Kabah di Mekah tidak dihormati sebagai peninggalan dari Ibrahim dan Ismail.
• Kota Mekah sama sekali bukan kota yang penting, sangat mungkin hanya merupakan pemukiman kecil.
• Bahkan sekitar tahun 550-an M, lokasi Kabah dan Mekahpun tidak diketahui oleh raja Abrahah dari Yaman sampai harus di tunjukkan oleh penduduk Taif.


Bahkan salah satu puisi yang digantung di Kabah pada masa pra Islampun memberikan indikasi tentang waktu pembangunan Kabah yang jauh lebih belakang daripada masa Ibrahim dan Ismail yang selama ini diklaim.
Sumber :
The Sacred Books and Early Literature of the East
Charles F. Horne
Parke, Austin, & Lipscomb, 1917, Vol. V: Ancient Arabia, halaman 19 - 40.
http://www.sacred-texts.com/isl/hanged/hanged3.htm


The poem of Zuhair
………….
"Then I swear by the temple, round which walk the men
who built it from the tribes
of Quraysh and Turhum.

Kemudian aku bersumpah demi kuil
Yang dikelilingi oleh orang-orang yang berjalan
Mereka yang membangun, dari suku Quraish dan Turhum


Quraish sendiri adalah moyang Muhammad SAW menurut sumber-sumber Islam berikut.
http://media.isnet.org/islam/Silsilah/Muhammad02.html
00 IBRAHIM
01 Isma'eel
02 Nabit
03 Yashjub
04 Tayrah
05 Nahur
06 Muqawwam
07 Udad
08 'Adnan
09 Mu'ad
10 Nizar
11 Mudhar
12 Ilyas
13 Mudrika
14 Khuzayma
15 Kinana
16 AL NADR (AL QURAYSH)
17 Malik
18 Fihr
19 Ghalib
20 Lu'ayy
21 Ka'ab
22 Murra
23 Kilab
24 Qussayy (Real name: Zayd)
25 'Abdu Manaf (Real name: Al Mughira)
26 Hashim (Real name: 'Amr) as Banu Hashim
27 'Abdu Al Mutallib (Real name: Shaiba)
28 'Abdullah
29 MUHAMMAD saw

Jadi Quraish hidup 13 generasi sebelum Muhammad SAW.
Menurut hitungan sederhana :
Jika 1 generasi adalah sekitar 30 tahun, beda waktu antara Quraish dan Mahammad SAW adalah 13 x 30 = 390 tahun.
Muhammad lahir sekitar 570 M
Berarti Quraish hidup sekitar 570 – 390 = tahun 180 M.
Jadi cocok dengan apa yang ditulis oleh Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury yang menyatakan bahwa keturunan Adnan menyerbu Jurhum sekitar pertengahan abad ke 2 M.
Jadi tampaknya baru pada akhir abad ke 2 itulah kota Mekah dan Kabah dibangun.

Makanya sumber Islampun kacau balau tentang waktu pembangunan Kabah.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir terhadap QS 3 : 96 :
Dapat diakses di : http://www.tafsir.com/default.asp?sid=3&tid=8799

[96] Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakka (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Imam Ahmad mencatat bahwa Abu Dharr berkata; “Aku berkata, “O Rasulullah, masjid mana yang pertama dibuat didunia ini?. Dia berkata, “Al-Masjid Al Haram (di Mekah)”. Aku berkata, “Mana yang dibangun setelah itu?”. Dia menjawab, “Al-Masjidil Al-Aqsa (di Yerusalem)”. Aku berkata, “Berapa jangka waktu antara pembangunan kedua bangunan itu?” Dia berkata, “Empat puluh tahun”


Menurut perhitungan :
Abraham dan Ismail hidup sekitar tahun 1900 SM – 2000 SM
Raja Salomo (Sulaiman) yang membangun bait Allah di Yerusalem hidup seitar 1000 SM - 970 SM.
Jadi ada beda waktu 1000 tahun antara Ismail (yang membangun Kabah = Masjidil Haram) dengan raja Salomo (yang membangun Bait Allah di Yerusalem).
Jadi bagaimana bisa dikatakan beda waktu keduanya hanya 40 tahun?


BAGIAN KEDUA : NABONIDUS SUMBER BABILON (550 SM)
Keberadaan Mekah juga luput dari catatan sejarah seorang raja dari Babilonia yaitu Nabonidus yang menguasai wilayah Arab. Raja Nabonidus memindahkan kerajaannya ke Teima, sebuah kota di sisi utara Medinah selama 10 tahun (550 SM – 540 SM) yang tercatat dalam Syair Kisah Nabonidus.
Sumber :
Ancient Records from North Arabia,
F.V.Winnett and W.L.Reed,
University of Toronto Press, 1970, halaman 89


Nabonidus killed the prince of Teima and took his residency and built there his palace like his palace in Babylonia.

Nabonidus membunuh pangeran dari Teima dan mengambil alih kediamannya dan kemudian membangun istananya dilokasi itu seperti istananya di Babylonia.


Masih menurut sumber diatas, halaman 91, dari inskripsi yang ditemukan di Harran – kota asal Nabonidus – tercatat bahwa dia juga menaklukkan kota-kota di Hijaz, diantaranya adalah Yathrib (Medina) dan Khaybar. Kota Khaybar sendiri terletak di utara Medina sekitar 100 km dalam arah menuju ke Teima.
Namun sama sekali tidak ada penyebutan kota Mekah.
Ini mengindikasikan bahwa kota Mekah memang belum ada saat itu, makanya tidak muncul dalam panggung sejarah dipertengahan abad ke 6 SM.


BAGIAN KETIGA : HERODOTUS

Herodotus adalah sejarawan Yunani yang hidup 484 SM hingga 430 SM/420 SM. Menuliskan sebuah buku berjudul The History yang diterbitkan sekitar tahun 425 SM. Buku ini adalah narasi sejarah tentang perang Greco – Persia.
Dalam buku 3 nya Herodotus menuliskan Arab Selatan sebagai berikut.
Sumber :
http://www.fordham.edu/halsall/ancient/ ... #Herodotus

Arabia is the last of inhabited lands towards the south, and it is the only country which produces frankincense, myrrh, cassia, cinnamon, and laudanum.

Arabia arah selatan adalah lokasi yang paling akhir dihuni, dan wilayah inilah satu-satunya yang memproduksi kemenyan, mur, kasia, kayu manis dan madat.


Jadi catatan Herodotus bertentangan dengan sumber Islam yang mengklaim wilayah Mekah sudah dihuni semenjak abad ke 20 SM dan menjadikan wilayah ini yang pertama dihuni dan dari Mekahlah kemudian keturunan Ismail menyebar ke segala penjuru Arab.
Catatan sejarah adalah jelas, Arab Selatan adalah wilayah yang paling akhir dihuni.
Ini sangat jelas karena migrasi dari Mesopotamia kuno adalah menuju ke wilayah barat daya arah Israel dan ke selatan melalui pantai timur jazirah Arab dari Qatar, Uni Emirat Arab, Oman dan Yaman. Itulah sebabnya wilayah Arab Utara dan Yaman lebih dahulu didiami dibandingkan wilayah Arab Selatan. Jika Khaybar dan Medina baru muncul di sekitar abad 6 SM, ini berarti di abad 6 SM Mekah pasti belum ada karena letaknya lebih selatan lagi dari Medinah. Jadi bagaimana mungkin Mekah sudah ada di abad 20 SM.


BAGIAN KEEMPAT : STRABBO SUMBER ROMAWI (23/24 SM)
Di tahun 30 SM, Mesir takluk dan menjadi salah satu provinsi Romawi. Setelah menaklukkan Mesir, Romawi berusaha meneruskan penaklukkannya ke wilayah jazirah Arab hingga ke Yaman yang pada waktu itu adalah sebuah kerajaan besar .
Di tahun 23 / 24 SM, pemerintah Romawi mengutus Aelius Gallus, gubernur Mesir untuk memimpin penaklukan tersebut.
Sumber :
History of Rome, Buku LIII.xxix. 3 - 8
Dio Cassius, 220 M
http://www.fordham.edu/halsall/ancient/ ... %20Cassius

For 23 B.C.: While this was going on, another and a new campaign had at once its beginning and its end. It was conducted by Aelius Gallus, the governor of Egypt, against the country called Arabia Felix

Tahun 23 SM : Sementara semuanya berjalan, satu ekspedisi baru dimulai dan diakhiri. Ekspedisi itu dipimpin oleh Aelius Gallus, gubernur Mesir, terhadap wilayah Arab Felix.


Dalam ekspedisi ini diikutsertakan seorang sejarawan dan ahli geografi yang bernama Strabo (meninggal 22 M) yang kemudian mencatat peristiwa ini dalam 16 buku karangannya.

Informasi peta wilayah Arabia dapat diakses disini.
http://www.lib.utexas.edu/maps/middle_e ... l_2003.jpg

Sumber-sumber kutipan berikut diambil dari :
Geography, Buku XVI, Chap. iv, 1-4, 18-19, 21-26
http://www.fordham.edu/halsall/ancient/ ... tml#Strabo

Dalam buku ini, dikutip kota-kota yang dilalui oleh Gallus dalam perjalanan pergi dan pulangnya. Gallus melewati 2 jalur yang berbeda, dimana jalur pergi adalah melalui gurun pasir di bagian timur sisi Laut Merah, sementara jalur pulang adalah melalui jalur tepi laut Merah. Gallus berangkat dari wilayah kanal di sekitar sungai Nile dan ini hanya mungkin dari sekitar wilayah Suez sekarang. Kota pertama yang disinggahi adalah Leuce Come.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.23.
Gallus, notwithstanding, built not less than eighty biremes and triremes and galleys at Cleopatris near the old canal which leads from the Nile. ….. he constructed a hundred and thirty vessels of burden, in which he embarked with about ten thousand infantry, …… he arrived on the fifteenth day at Leuce-Come, a large mart in the territory of the Nabataeans, ……..

Gallus membuat tidak kurang dari 80 perahu di Cleopatris, dekat dengan kanal tua yang bersumber dari sungai Nil …. Dia membuat 130 kapal, dimana dia berangkat dengan 10.000 pasukan …… dia sampai di Leuce Come dihari ke 15, sebuah tempat perdagangan yang besar di wilayah Nabatean …..


Wilayah Nabatean sendiri adalah terbentang antara perbatasan Syria dengan Arab dari sungai Eufrat hingga Laut Merah.
Sumber :
Encyclopaedia Britannica, sub topik Nabatean
member of a people of ancient Arabia whose settlements lay in the borderlands between Syria and Arabia, from the Euphrates River to the Red Sea. ……

Anggota masyarakat Arab kuno yang mendiami perbatasan antara Syria dan Arab, dari sungai Eufrat hingga Laut Merah ….


Leuce Come ini masih didaerah kekuasaan Nabatean, jadi lokasinya masih dekat dengan perbatasan Syria. Jadi kemungkinan adalah kota Al-Wajh modern di wilayah Tabuk – Arab Saudi.
Perjalanan berlanjut menuju wilayah kekuasaan Aretas.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
… After a march of many days, therefore, he came to the territory of Aretas [modern Medina?], who was related to Obodas. Aretas received him in a friendly manner, and offered presents. But by the treachery of Syllaeus, Gallus was conducted by a difficult road through the country; for he occupied thirty days in passing through it

… Setelah berjalan beberapa hari, Gallus mencapai wilayah kekuasaan Aretas, yang beraliansi dengan Obodas. Aretas menerimanya dengan ramah dan memberi hadiah. Tapi karena kebohongan Syllaeus (vivaldi : penunjuk jalan Gallus), Gallus harus melalui jalan yang sangat sulit melalui wilayah tersebut, dimana dia menghabiskan 30 hari melaluinya.


Sangat mungkin Aretas ini adalah penguasa wilayah Medinah. Sementara Obodas adalah penguasa Khaybar. Kedua kota ini berdekatan sehingga sangat mungkin keduanya beraliansi. Dengan tidak disebutkan nama kotanya menunjukkan bahwa ke 2 kota ini adalah kota yang sudah diketahui oleh umum. Medina dan Khaybar sudah disebutkan dalam jaman Nabonidus (550 SM), jadi diabad ke 1 SM pasti sudah merupakan kota yang dikenal. Dari Al-Wajh ke Medinah berjarak sekitar 380 km dengan melalui bukit-bukit yang cukup sulit tergambar dari kutipan diatas.
Secara rata-rata Galus hanya dapat maju sekitar 13 km tiap harinya.
Kota berikutnya adalah Negrani
.

Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
The next country to which he came belonged to the nomads, and was in great part a complete desert [the Debae]. It was called Ararene. The king of the country was Sabos. Gallus spent fifty days in passing through this territory, for want of roads, and came to a city of the Negrani, and to a fertile country peacefully disposed. The king had fled, and the city was taken at the first onset. After a march of six days from thence, he came to the river [in the land of the Minae].

Wilayah selanjutnya yang didatanginya adalah kekuasaan suku nomaden, dan hampir seluruhnya adalah padang pasir. Wilayah itu disebut Ararene. Rajanya bernama Sabos. Gallus menghabiskan 50 hari melalui wilayah ini dan mencapai kota Negrani, wilayah subur yang telah ditinggalkan dengan sukarela. Raja telah melarikan diri dan kota diduduki segera. Setelah berjalan 6 hari dari sini, dia mencapai sebuah sungai [di wilayah Minae].


Perjalanan yang dilakukan adalah sekitar 50 hari melalui gurun pasir sebelum mencapai Negrani. Sangat mungkin Negrani disini adalah kota Taif. Jarak antara Medinah dengan Taif adalah sekitar 500 km,dilewati dalam 50 hari, berarti kecepatan adalah sekitar 10 km / hari. Kecepatan yang rendah ini karena sangat mungkin pada saat terjadi badai mereka harus berhenti berjalan.
Tiga indikasi lain yang menguatkan Negrani adalah Taif adalah :
• Karena dari sini dengan berjalan selama 6 hari kearah selatan mereka menemukan sungai. Sungai ini adalah sebuah sungai yang terletak disebelah utara Al-Qunfudhah. Jarak antara Taif hingga sungai adalah sekitar 150 km, berarti mereka berjalan dengan kecepatan sekitar 25 km / hari.
• Kota ini sama seperti Medinah berada disisi timur jajaran pegunungan. Jadi Gallus tampaknya berjalan menyusur tepi pegunungan.
• Kota Al-Qunfudhah dengan sungainya relatif sudah dekat Yaman modern, yaitu sekitar 300 km arah utara Yaman. Jadi sangat mungkin kota al-Qunfudhah dan sungainya dijaman Gallus berada dibawah kekuasaan Minae dari Yaman.

Sumber :
Encyclopaedia Britannica, sub topik : Yemen
The three most famous and largest of these empires were the Minaean, the Sabaean (the Biblical Sheba), and the Himyarite (called Homeritae by the Romans), all of which were known throughout the ancient Mediterranean world; their periods of ascendancy overlap somewhat, extending from roughly 1200 BC to AD 525.

Tiga kerajaan yang paling terkenal dan terbesar adalah Minaean, Saba dan Himyar, semuanya terkenal dalam sejarah kuno Mediteran, periode kekuasaan mereka berlangsung antara 1200 SM hingga 525 M.


Perjalanan berlanjut menuju Asca.

Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
Immediately afterwards he took the city called Asca, which had been abandoned by the king.
Segera setelah itu, dia menaklukkan kota Asca, yang telah ditinggalkan oleh rajanya.


Jadi setelah menemukan sungai, Galus segera mendapati sebuah kota yaitu Asca yang sangat mungkin adalah Qal’at. Jarak dari sungai ke Qal’at cukup dekat hanya sekitar 150 km. Jadi dapat ditaklukkan dengan segera.

Kemudian menuju Athrula.

Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
He thence came to a city Athrula, and took it without resistance; having placed a garrison there, and collected provisions for the march, consisting of grain and dates

Dia kemudian mencapai kota Athrula, dan menaklukkannya tanpa perlawanan, menempatkan satu garnisun disana, dan mengumpulkan persediaan untuk perjalanan selanjutnya, terdiri dari gandum dan kurma.


Sangat mungkin Athrula adalah kota Najran karena disinilah mereka menambah perbekalan karena Najran adalah kota yang subur dengan oasis. Sejarah mencatat kota ini dikunjungi Romawi pertama kali ditahun 24 SM yang adalah waktu saat Gallus melakukan ekspedisinya.

Sumber :
Encyclopaedia Britannica, sub topik : Najran
town, oasis, ….. First visited by the Romans in 24 BC, …. Najran was one of the main centres producing frankincense and myrrh to supply the Mediterranean basin and the Middle East between 1000 BC and AD 600.

Kota, oasis …. Pertama kali dikunjungi orang Romawi di tahun 24 SM…. Najran adalah kota utama yang menghasilkan kemenyan dan mur yang menyuplai wilayah Mediterania dan Timur tengah antara 1000 SM dan 600 M.


Kemudian ke Marsiaba.

Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
he proceeded to a city Marsiaba, belonging to the nation of the Rhammanitae, who were subjects of Ilasarus. He assaulted and besieged it for six days, but raised the siege in consequence of a scarcity of water. …

Dia melanjutkan ke kota Marsiaba, yang dikuasai bangsa Rhammanita, yang takluk dibawah Ilasarus. Gallus menyerang dan mengepung kota selama 6 hari, dan meninggatkan kepungan akibat kekurangan air.


Sangat mungkin Marsiaba ini adalah Mar’ib sebuah kota yang terkenal dengan bendungannya yang jebol pada tahun 450 / 451 M.

Jadi dalam perjalanannya hingga mencapai Yaman, tidak ada sebuah kota yang bernama Mekah sama sekali. Jika saat itu Mekah sudah ada dengan mata airnya yaitu Zam Zam yang melimpah, tentu saja kota ini akan disinggahi oleh Gallus.
Di padang pasir, orang mungkin bisa menyembunyikan laut, TAPI TIDAK BISA MENYEMBUNYIKAN OASIS.
Setelah kegagalan menaklukkan Marsiaba, Gallus memutuskan untuk kembali ke Mesir. Dalam perjalanan pulang ini Gallus menggunakan jalan lain yang ternyata lebih cepat. Kota pertama adalah Negrana.

Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
he had time to take another route back; for he arrived in nine days at Negrana, where the battle was fought,
dia memiliki waktu untuk mengambil rute lain untuk kembali, Gallus mencapai Negrana dalam 9 hari, dimana terjadi pertempuran.


Negrana sangat mungkin adalah Sa’dah modern di Yaman.
Jarak Mar’ib ke Sa’dah adalah sekitar 240 km, ditempuh dalam 9 hari. Berarti mereka berjalan rata-rata 27 km / hari. Kemudian Seven Wells.

Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
and thence in eleven days he came to the "Seven Wells" [modern Al-Qunfudhah], as the place is called from the fact of their existing there. Thence he marched through a desert country, and came to Chaalla a village,

dan kemudian dalam 11 hari mencapat “Tujuh Sumur”, tempat yang dinamakan menurut keberadaan sumur-sumur tersebut. Kemudian mereka berjalan melalui gurun pasir dan tiba di sebuah pemukiman bernama Chaala.


Para ahli menyatakan bahwa Tujuh Sumur ini adalah Al-Qunfudhah. Jarak Sa’dah ke Al-Qunfudhah adalah sekitar 370 km,ditempuh dalam 11 hari. Berarti mereka berjalan rata-rata 34 km / hari. Sementara Chaala kemungkinan adalah Al-Lith modern.
Kemudian menuju Malothas.

Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
and then to another called Malothas [perhaps modern Jeddah], situated on a river.

Dan kemudian menuju Malothas, yang terletak disebuah sungai.


Kota ini terletak ditepi sebuah sungai dan sangat mungkin adalah kota Jedah modern karena ada sebuah sungai disana.

Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
This road then lay through a desert country, which had only a few watering-places, as far as Egra [modern Yanbu] a village. It belongs to the territory of Obodus, and is situated upon the sea.

Jalan ini kemudian melalui padang pasir, yang hanya memiliki sangat sedikit tempat berair, hingga mencapai Egra. Kota ini masuk wilayah Obodus dan terletak ditepi pantai.


Setelah Jeddah, mereka mendapati Egra yang sangat mungkin adalah Yanbu modern karena terletak ditepi Laut Merah.
Lagi-lagi dalam perjalanan balik ini tidak ada kota dengan ciri-ciri Mekah disebutkan.

Kesimpulan :
Dalam perjalanan menuju Yaman, setelah mendarat di Al-Wajh, Gallus dan pasukannya bergerak kearah tenggara menuju jalur padang pasir dengan melewati kota Medinah – Taif – Qal’at – Najran dan berusaha menaklukkan Mar’ib.
Sementara perjalanan pulang melewati jalur Mar’ib – Sa’dah – al-Qunfudhah – Al-Lith - Jedah dan Yanbu.

Tidak ada sama sekali penyebutkan kota seperti Mekah yang memiliki mata air Zam-Zamnya.
Jika saja Mekah dengan mata air zam-zamnya sudah ada sejak jaman Abraham (2000 SM), sudah barang tentu kota ini akan dilewati oleh Gallus karena di padang pasir, MATA AIR LEBIH BERHARGA DARIPADA EMAS BERLIAN.


BAGIAN KELIMA : DIODORUS SICULUS (ABAD 1 SM)
Kutipan berikut diterjemahkan secara bebas dari tulisan Islamic Awareness yang dapat diakses di http://www.islamic-awareness.org/history

Diodorus Siculus adalah seorang sejarawan Yunani di abad 1 SM yang menuliskan Bibliotheca Historica, sebuah buku yang menggambarkan beberapa bagian dunia. Kutipan berikut adalah dari terjemahan Inggris yang dikutip oleh Gibbon dari buku Diodorus Siculus yang menggambarkan sebuah kuil yang dipandang sebagai kuil yang paling suci di Arab.
And a temple has been set-up there, which is very holy and exceedingly revered by all Arabians.
Dan sebuah kuil telah dibangun disana, yang sangat suci dan dihormati oleh semua orang Arab.


Komentar :
Dalam usahanya untuk mencari pembenaran klaim bohong tersebut, tim dari Islamic Awareness harus membuat kebohongan lainnya.
Kutipan yang lebih lengkap adalah sbb :
http://religionresearchinstitute.org/me ... ssical.htm

The people who inhabit the country beside the gulf ,who are named the Banizomenes, support themselves by hunting and eating the flesh of land animals. A very sacred temple has been established there which is highly revered by all the Arabs.

Orang yang menghuni wilayah disebelah teluk, dinamakan Banizomenes, yang hidup dari berburu dan memakan daging binatang darat, Dan sebuah kuil telah dibangun disana, yang sangat suci dan dihormati oleh semua orang Arab.

Jadi kuil ini adalah kuilnya orang Banizomenes, bukan kuilnya orang Quraish.
Terus dimana letak pemukiman Banizomenes itu.
Dijelaskan oleh seorang sejarawan Agatharchides yang menulis buku berjudul On the Erythraean Sea ditahun 145 – 132 SM
http://religionresearchinstitute.org/me ... ssical.htm
.
One encounters the Laeanites Gulf around which there are many villages of the so-called Nabataean Arabs….. Next after this section of the coast is a bay which extends into the interior of the country for a distance of not less than five hundreds stades. Those who inhabit the territory within the gulf are called Batmizomaneis and are hunters of land animals.

Seseorang menemukan sekeliling Teluk Laeanites dimana ada banyak pemukiman dari orang-orang Arab Nabatean….. Setelah wilayah ini yang masih dipinggir pantai adalah teluk yang menjorok masuk kedalam sekitar tidak kurang dari 500 stadia. Mereka yang mendiami wilayah ini dalam area teluk dinamakan Batmizomaneis yang adalah pemburu binatang darat.


Jadi kuil yang disebutkan berada di sekitar teluk Akaba yang terletak antara jazirah Sinai dengan Arab, sangat jauh dari Mekah. Itulah sebabnya tim Islamic Awareness sengaja memotong sebagian kalimat saja karena kalau dikutip semuanya maka kebohongan mereka akan langsung terlihat.


BAGIAN KEENAM : MENURUT PLINY (ABAD 1 M)
Setelah Mekah tidak tercatat dalam sejarah abad 6 SM, abad ke 5 SM dan abad 1 SM, kita coba lihat apa catatan sejarah pada abad 1 M.
Sumber adalah dari seorang pengarang sekaligus seorang pemimpin skuadron prajurit Romawi yaitu Pliny.
Pliny lahir di Como, Italia di tahun 23 M dan meninggal ditahun 79 M. Dia menyelesaikan bukunya yang berjudul Natural History ditahun 77 M. Dalam menyusun bukunya, Pliny mendasarkan pada perpustakaan Romawi. Di buku 6, bab 32 dan 33 Pliny mendaftarkan 92 suku dan 62 kota di Arab, namun tidak sekalipun menyebut suku Jurhum dan Adnan maupun kota Mekah. Tulisan Pliny ini memperkuat apa yang dilaporkan Strabbo sekitar 100 tahun sebelumnya dimana kota Mekah tidak dikenal.


BAGIAN KETUJUH : MENURUT CLAUDIUS PTOLEMY (ABAD 2 M)
Kutipan berikut diterjemahkan secara bebas dari tulisan Islamic Awareness yang dapat diakses di http://www.islamic-awareness.org/history

Menarik mengetahui bahwa Claudius Ptolemy dari Alexandria, ahli matematika dan astronomi, terkenal sekitar 1 abad setelah Pliny, membuat peta dunia. Dia bukanlah ahli geografi sehingga bukunya hanya dimaksudkan untuk menjelaskan peta yang dia buat. Dia menyebutkan sekitar 114 kota dan pemukiman di Arab Felix.
Sebagai contoh, Dumaetha, dijelaskan berada di perbatasan utara Arab Felix adalah kota Daumet diabad pertengahan, dan sekarang adalah oasis besar yang bernama Jauf. Hejr, yang terkenal di jaman jahiliyah, sekarang dikenal sebagai Medayin Salih, adalah kota Egra menurut Ptolemy. Kota Thaim adalah Teima, yang terkenal karena inskripsinya tentang keberadaan kuil-kuil dan penduduk diabad 5 SM. Inilah Tema kota Ayub. Sementara Lathrippa, yang berlokasi disebelah dalam Iambia (Yambo), dikenal juga IAthrippa menurut Stephan dari Byzantium, Yathrib menurut tradisi Arab mula-mula, sekarang adalah El Medina.
Selain itu disebutkan juga tempat bernama Macoraba yang diidentifikasikan sebagai Mekah. Menurut GE von Grunebaum :
Mecca is mentioned by Ptolemy, and the name he gives it allows us to identify it as a South Arabian foundation created around a sanctuary.
Mekah disebutkan oleh Ptolemy, dan nama yang diberikan oleh Ptolemy memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan lokasi itu di Arab Selatan yang dibangun disekitar tempat pemukiman.


Komentar :
Ahli Geografi Yunani, Claudius Ptolemy dari Alexandria, Mesir, lahir ditahun 90 M dan meninggal 168 M. Sekitar tahun 150 M dia mulai menaruh perhatian kepada masalah geografi. Dalam bukunya Geography, buku VI, bab 7, Ptolemy mendokumentasikan beberapa lokasi utama di Arab lengkap dengan koordinat bujur dan lintangnya.
Macoraba yang dilaporkan oleh Ptolemy tidaklah mungkin adalah Mekah dengan 3 alasan sbb :
1. Dari struktur konsonannya, Macoraba (MCRB) berbeda dengan Mecca (MCC) yang mengindikasikan kota ini bukanlah Mekah. Yaqut al Hamawi seorang ahli geografi Arab (1179 M – 1229 M) pernah menyebutkan keberadaan sebuah kota yang bernama Maqarib (sumber : Mujam al-Buldan, iv, 587) Dari struktur konsonannya Maqarib (MQRB) lebih mendekati MCRB (Macoraba). Patricia Crone dalam bukunya Meccan Trade, Princeton University Press, 1987, halaman, 136 menyarankan lokasi Macoraba atau Maqarib ini dekat dengan Yathrib (Medinah).
2. Dari posisi bujur Strabo menuliskan bahwa Latriba (Yathrib atau Medinah) berada di 71 derajat. Sementara Macoraba berada di lokasi 73 derajat 20 menit. Ini berarti Macoraba berada disebelah timur Latriba (Medinah) 2 derajad 20 menit.. Sementara Mekah berada di bujur yang hampir sama dengan Medinah.
3. Dari posisi lintang Ptolemy menyebutkan Macoraba adalah kota ke 6 setelah Lathrippa (Medinah). Kota pertama yang disebutkan setelah Lathrippa adalah Carna. Kota Carna sendiri menurut Strabo masuk dalam kekuasaan Minaea diwilayah Yaman. Jadi Macoraba tidak mungkin Mekah karena tidak terletak di Yaman.

Sumber :
The Geogrophy of Strabo
Buku 16, chapter iv, 2
The Geogrophy of Strabo, volume vii, translated by Horace L. Jones , 1966, page 311 )
http://www.fordham.edu/halsall/ancient/ ... tml#Strabo

Bagian penting dari wilayah ini dikuasai oleh 4 suku besar, oleh Minaea … yang kota utamanya adalah Carna, setelah itu adalah Sabaeans, yang kota utamanya adalah Mariaba, setelah itu adalah Cattabanians, yang kota utamanya adalah Tamna, dan diujung timur, Chatramotitae, yang berarti Hadramout, yang kotanya adalah Sabata.

Carna dikenal sebagai kota terbesar di Yaman yang menjadi ibu kota kerajaan Minaea.

Seorang sejarawan lainnya yaitu Pliny dalam bukunya Natural history of Pliny; Book VI, chapter 32, menyebutkan sebuah kota dengan nama Mochorba, yang dikatakan adalah pelabuhan Oman di pantai Hadramout di Arab Selatan.
Hadramout sendiri adalah Oman modern.

Sumber :
Encyclopaedia Britannica edisi 2003.
Topik : Hadramawt

ancient South Arabian kingdom that occupied what are now southern and southeastern Yemen and the present-day Sultanate of Oman (Muscat and Oman).

Kerajaan Arab kuno yang menguasai wilayah selatan dan tenggara Yaman dan sekarang adalah kesultanan Oman.


Karena Macoraba ini tidak muncul dalam catatan sejarah manapun selain tulisan Ptolemy, tampaknya Macoraba ini hanyalah pemukiman kecil yang eksis di abad 2 M pada masa Ptolemy dan kemudian ditinggalkan. Sangat mungkin sejumlah suku Oman dari Mochorba beremigrasi ke utara mendekati kota Carna dan pemukiman mereka dinamakan Macoraba dengan mengikuti nama kota asal mereka yaitu Mochorba.


BAGIAN KEDELAPAN : MENURUT PROCOPIUS DARI CAESAREA (ABAD 6 M)
Procopius hidup sekitar tahun 550 M. Dalam bukunya terdapat beberapa kesamaan dengan sumber dari Ibn Ishaq diatas.
Dimulai dengan penganiayaan orang-orang Kristen di Himyar (Yaman)
Sumber :
History of the Wars,
Procopius of Caesarea
Buku I.xix.1 - 16, 23 - 26; xx.1 – 13 :
http://www.fordham.edu/halsall/ancient/ ... #Procopius

At about the time of this war Ellesthaeus, the king of the Ethiopians, who was a Christian and a most devoted adherent of this faith, discovered that a number of the Omeritae on the opposite mainland [modern Yemen] were oppressing the Christians there outrageously;

Pada waktu sekitar perang ini, Elesthaeus, raja dari Ethiopia, yang adalah seorang Kristen yang saleh, mendengar bahwa sejumlah orang himyar di wilayah Yaman menganiaya orang Kristen dengan kejam


Kisah penganiayaan ini terdapat dalam buku Ibn Ishaq.
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, Jilid 1, halaman 25

Dhu Nawas datang menyerang mereka dengan tentaranya dan memaksa penduduk untuk memeluk agama Yahudi, memberi pilihan kepada mereka antara hidup dan mati, mereka memilih mati. Maka kemudian Dhu Nawas menggali parit untuk mengubur mereka, membakar sebagian dari mereka dengan api, membunuh yang lain dengan pedang, sampai kemudian dia telah membunuh hamper dua puluh ribu penduduk …

Kisah berlanjut dimana raja Himyar kemudian dikalahkan, digantikan oleh raja yang lain dan kemudian naiklah raja Abramus (Abrahah)
Sumber :
Procopius, Buku I.xix.1 - 16, 23 - 26; xx.1 – 13 :
He therefore collected a fleet of ships and an army and came against them, and he conquered them in battle and slew both the king and many of the Omeritae. He then set up in his stead a Christian king, an Omeritae by birth, by name Esimiphaeus, ….

Sang raja kemudian mengirimkan kapal dan pasukan untuk menyerbu Himyar, dan berhasil menaklukkan mereka dan membunuh raja himyar dan banyak penduduknya. Dia kemudian menobatkan seorang keturunan Himyar menjadi raja, yaitu Esimiphaeus, ….


These fellows at a time not long after this, in company with certain others, rose against the king Esimiphaeus and put him in confinement in one of the fortresses there, and established another king over the Omeritae, Abramus by name. Now this Abramus was a Christian, ……

Pengikut-pengikut Esimiphaeus, dengan dibantu beberapa pihak, memberontak terhadap sang raja dan menahannya dalam salah satu bentengnya, dan menobatkan raja baru terhadap Himyar, yaitu Abramus. Abramus adalah seorang Kristen …


Kisah ini terdapat juga dalam buku Ibn Ishaq.
Sumber :
Ibn Ishaq, halaman 26 - 29
Daus berngkat ke Abissinia dengan membawa surat sang raja, dan kemudian raja Abissinia mengirimkan tujuh puluh ribu tentara ……… Aryat memegang kendali kekuasaan di Yaman selama beberapa tahun , tetapi kemudian Abrahah orang Abissinia memecah kekuasaannya …. Dan orang-orang Abissinia di Yaman menerima Abrahah sebagai pemimpin mereka …

Kisah berlanjut dimana Abramus mengalami 2 kali penyerbuan oleh pasukan raja Ethiopia, namun berhasil mengalahkan mereka.
Sumber :
Procopius, Buku I.xix.1 - 16, 23 - 26; xx.1 – 13 :
When Ellesthaeus learned this, he was eager to punish Abramus together with those who had revolted with him for their injustice to Esimiphaeus, and he sent against them an army of three thousand men with one of his relatives as commander. This army, once there, was no longer willing to return home, but they wished to remain where they were in a goodly land, and so without the knowledge of their commander they opened negotiations with Abramus; then when they came to an engagement with their opponents, just as the fighting began, they killed their commander and joined the ranks of the enemy, and so remained there.

Ketika Ellesthaeus mendengar hal ini, dia hendak menghukum Abramus dan pengikutnya yang telah menurunkan raja Esimiphaeus, dan dia mengirimkan 3000 pasukan dengan seorang kerabatnya sebagai komandan. Namun pasukannya, saat berada di Himyar, tidak lagi ingin pulang, mereka ingin menetap di Himyar yang subur, dan tanpa sepengetahuan sang komandan, mereka bernegosiasi dengan Abramus dan mencapai kata sepakat saat pertempuran akan dimulai. Mereka membunuh sang komandan dan justru bergabung dengan pihak Abramus dan menetap disana.


But Ellesthaeus was greatly moved with anger and sent still another army against them; this force engaged with Abramus and his men, and, after suffering a severe defeat in the battle, straightway returned home.

Namun Ellesthaeus sangat marah dan mengirimkan lagi pasukan untuk menyerbu Himyar, dan terjadi pertempuran dengan pasukan Abramus. Setelah mengalami kekalahan parah, mereka kembali lagi ke Ethiophia.


Kisah kemudian berlanjut dimana Abramus berjanji untuk menyerbu Persia namun kemudian ditengah jalan membatalkan penyerbuannya ke Persia.
Sumber :
History of the Wars,
Procopius of Caesarea
Buku I.xix.1 - 16, 23 - 26; xx.1 – 13 :

Later on Abramus too, when at length he had established his power most securely, promised the Emperor Justinian many times to invade the land of Persia, but only once began the journey and then straightway turned back.

Dikemudian hari setelah kekuasaannya mantap, Abramus berjanji kepada Kaisar Justinian beberapa kali untuk menyerbu Persia, namun hanya sekali melakukan perjalanan dan kemudian langsung kembali lagi.


Uniknya kisah ini muncul dalam buku Ibn Ishaq namun dengan versi yang berbeda dimana dikisahkan Abrahah hendak menyerbu ke Mekah, tempat yang dia sendiri tidak tahu dimana dan siapa pemimpinnya (lihat kembali bagian kesatu). Namun dengan ajaib gajah-gajah mereka tidak mau berjalan menyerbu Mekah, bahkan pasukan Abrahah dijatuhi batu-batu oleh burung-burung.

Sumber :
Ibn Ishaq, halaman 38
Tiba-tiba gajah tersebut berlututut, dan Nufail segera melompat dan berlari kearah puncak gunung. Pasukan Abrahah mencoba untuk membangkitkan gajah tersebut tetapi gagal …… ketika mereka mengarahkan sang gajah ke Yaman maka serta merta gajah tersebut berdiri, tetapi ketika mereka memutar arahnya ke kota Mekah gajah itu kembali mogok. Kemudian tuhan mengirimkan kepada mereka sekawanan burung …. Tiap-tiap burung membawa tiga buah kerikil, seperti buah kacang, satu di paruh dan dua di cakar. Semua yang terkena lemparannya mati …..

Bahkan kisah ini masuk dalam Al-Qur’an.
QS 105 : 1 - 5
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah [1602]?
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?,
dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).


Terlihat bagaimana Ibn Ishaq telah memelintir sejarah Abrahah demi kepentingan muslim dan Arab :
• Pasukan yang hendak menyerbu ke Persia, diplintir katanya hendak menyerbu ke Mekah, dengan alasan mau balas dendam karena ada orang Quraish yang merusak katerdral milik Abrahah di Yaman.
• Pasukan yang membatalkan niat menyerbu, diplintir katanya sang gajahlah yang tidak mau jalan
• Tidak ada sama sekali korban jiwa dipasukan Abrahah, diplintir katanya banyak yang mati karena dijatuhi kerikil sebesar kacang oleh burung.
• Bahkan Al-qur’an sendiri harus menambahkan kalimat dalam tanda kurung untuk mengaitkan dengan Ka’bah.

Bagaimanapun usaha sejarawan muslim dan Ibn Ishaq mendistorsi kisah ini tetap menimbulkan keganjilan, yaitu :
Abrahah tidak tahu dimana kota Mekah sampai harus diantar oleh orang Thaif
• Abrahah tidak tahu siapa pemimpin kota Mekah sampai harus bertanya-tanya.


Orang mau berperang kok tidak tahu siapa yang mau diserbu dan dimana harus diserbu??


KESIMPULAN.
Dari uraian diatas yang membahas catatan sejarah dalam rentang waktu 550 SM hingga 550 M jelas tidak ada laporan tentang keberadaan kota Mekah ataupun kota dengan ciri-ciri Mekah. Konsekuensinya adalah klaim Mekah, Kabah dan Zamzam sudah ada dijaman Abraham adalah klaim bohong belaka.

Beberapa pakar muslim mengakui hal ini, berikut kutipannya :
1) Dr. Taha Hussein, seorang profesor dari Mesir, pendapatnya dikutip dalam buku Mizan al Islam karya Anwar Jundi, halaman 170 :
“Dalam kasus cerita Abraham dan Ismail membangun Kabah cukup jelas, cerita ini MUNCUL BELAKANGAN disaat Islam mulai berkembang. Islam mengeploitasi kisah ini untuk kepentingan agama”

Siapa DR. Taha Husayn.
Dikutip dari :
Encyclopaedia Britannica edisi 2003
Sub Topik : Taha Hussein

Lahir Nov. 14, 1889, Maghaghah, Mesir
Meninggal Oct. 28, 1973, Kairo

Figur yang menonjol dalam khasanah Mesir modern …..Ditahun 1902 dia belajar di Al-Azhar, Kairo …… Ditahun 1908 dia masuk Universitas Kairo dan di tahun 1914 menjadi orang pertama yang meraih gelar doktor …… Taha menjadi professor Kebudayaan Arab di Universitas Kairo, karirnya dipenuhi dengan gejolak karena pandangan-pandangan kritisnya yang sering membuat marah kaum Islam ortodoks. ….Tahun 1926 dia menerbitkan buku On Pre-Islamic Poetry, dalam buku ini dia menyimpulkan beberapa syair-syair yang dinyatakan pra Islam sebetulnya adalah pemalsuan oleh muslim kemudian karena beberapa alasan, salah satunya adalah untuk memberikan otoritas kepada Al-Qur’an. Karena buku ini, dia dinyatakan kafir. ….. Taha kemudian menjabat sebagai Menteri Pendidikan ditahun 1950 – 1952 …..


2) W Aliyudin Shareef, dalam buku In Response to Robert Morey’s Islamic Invasion, halaman 3 – 4 :
“Pada masa sebelum Islam, Ismail TIDAK PERNAH DISEBUTKAN sebagai Bapa Bangsa Arab”

3) Muhammad Husain Haekal
Dalam bukuna : Sejarah Hidup Muhammad
BAGIAN KEDUA: MEKAH, KA'BAH DAN QURAISY
….. Untuk mengetahui sejarah dibangunnya kota ini SUNGGUH SUKAR SEKALI. MUNGKIN sekali ia bertolak ke masa ribuan tahun yang lalu. ……. MUNGKIN sekali Ismail anak Ibrahim itu orang pertama yang menjadikannya sebagai tempat tinggal, …. Kalau Ismail adalah orang pertama yang menjadikan Mekah sebagai tempat tinggal, maka sejarah tempat ini sebelum itu GELAP SEKALI.


Tentu saja sejarah Mekah Pra Islam GELAP SEKALI karena memang belum ada dijaman Abraham dan Ismail

4) Martin Lings
Dalam bukunya :
Muhammad – Kisah Hidup Nabi Berdasar Sumber Klasik
Serambi Ilmu Semesta, 2002, halaman 10


... Ada 2 pusat suci yang melingkupi Ibrahim : satu didaerahnya, dan satu lagi MUNGKIN BELUM DIKETAHUI, dan MUNGKIN KESANALAH Hajar dan Ismail dituntun, kesuatu lembah tandus di Arabia ....... Lembah itu bernama Bakah.

Tentu saja sejarah Mekah Pra Islam BELUM DIKETAHUI, karena memang belum ada dijaman Abraham dan Ismail

Jadi kapan kota Mekah dan Kabah didirikan :

• Dengan mengacu pada puisi pra Islam yang digantung di Kabah jelas mengindikasikan pembangun kuil adalah Quraish. Pembangunan kuil biasanya bersamaan dengan pembangunan kota. Quraish sendiri kemungkinan besar hidup di akhir abad ke 2 M.
• Dengan berandai-andai bahwa Macoraba memang adalah Mekah tetap saja kota ini baru muncul di panggung sejarah sekitar pertengahan abad 2 M.

Dapat dinyatakan bahwa kota Mekah dan Kabah baru ada paling cepat di abad ke 2 M.

Jadi kapan mata air Zamzam dan Batu hitam ditemukan :
Sumur Zamzam dan batu hitam baru ditemukan pertama kali oleh Abdul Muthallib sang kakek Muhammad SAWdi awal tahun 500-an M.