Salah satu peristiwa yang begitu diagungkan oleh umat Muslim di seluruh dunia adalah Isra Miraj, dimana intinya Muhammad mengadakan perjalanan dari mesjidil Haraam Mekah ke mesjidil Aqsha yang terletak di Yerusalem dengan menggunakan Bouraq.

[Lalu dalam Mi'raj Muhammad dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allaah untuk menunaikan Shalat lima waktu, yang sungguh sangat mengherankan lagi hal tersebut tidak dicatatkan dalam Qouran tetapi dalam Hadith yang rentang waktunya 200 tahun setelah mampusnya Muhammad terkena racun wanita yahudi dikhaybar, yang mana racun tersebut dibubuhi kedalam daging dan disantap olehnya.]

Sesungguhnya perjalanan malam itu tidaklah begitu mengagumkan. Cerita itu berasal dari The Secret of Enoch, yang mendahului Muhammad empat abad sebelumnya.

Inilah petikan-petikan dari Henok 1:4-10 & 2:1 :

Pada hari pertama bulan itu saya berada dirumah, beristirahat di dipan dan tertidur, ketika tertidur, datanglah kesusahan besar kedalam hatiku dan disana muncullah 2 orang pria. Mereka berdiri disisi dipanku dan memanggil namaku dan bangkit berdiri dari tidurku. Beranilah Henok, jangan takut ; Allah Kekal mengirim kami kepadamu. Engkau hari ini akan naik dengan kami ke surga. Malaikat-malaikat itu membawa dia disayap mereka dan membawa dia ke langit pertama.

Rincian gambaran tingkat-tingkat langit yang dilihat Muhammad sangat mirip di dalam tulisan yang lebih tua umurnya, The Testament of Abraham.

Versi agama Hindu mengenai kisah semacam itu ialah, rasulnya adalah Arta, Malaikatnya adalah Azar dan Adamnya ialah Ormazmurd. Sumber Hindu yang asli ialah Arta Viraf Namak.

Muhammad mengatakan bahwa ia pergi ke Yerusalem dan beribadah di bait Allah didalam rohnya, hal ini sebenarnya sangat aneh karena bait itu telah dirusakkan oleh Titus, 570 tahun sebelum penglihatannya itu terjadi. M

asjidil Aqsha yang disebut dalam surat Al Israa ayat 1 adalah bangunan gereja di Yerusalem yang didirikan oleh pengikut-pengikut Perang Salib pada permulaan abad ke-12. Tahun 1187 barulah Saladin merubahnya menjadi mesjid setelah dia menaklukkan Tanah Suci.

Dengan perkataan lain, jelaslah bahwa tidak ada tempat seperti itu (belum ada mesjidil Aqsha) pada saat perjalanan surga itu terjadi. Bahkan mesjid Batu Kubah (Dome of Rock) pun belum dibangun hingga tahun 691 Masehi. Dan yang patut dicatat juga adalah bahwa pada saat itu tidak ada penduduk Yerusalem yang beragama Islam!

Dari mana Muslim mendapat ide Buraq bersayap berwajah manusia ?

Image

Image
Ukiran tokoh mitologi Mesopotamia : banteng bersayap berwajah manusia dari istana Sargon II dari Khorsabad, Assyria 721-705 SM, Museum Louvre, Paris.

Image
Patung raksasa dari banteng bersayap berwajah manusia dari istana Ashurbanipal II, Nimrud, Assyria, British Museum, London, UK.
http://www.art-prints-on-demand.com/a/a ... -wing.html

Isra Miraj = Muhammad Senggamai Hani Sepupunya
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... hp?t=24210

Riwayat yang dikemukakan oleh Ibnu Ishaq adalah sebagaimana berikut:
Di antara kisah yang sampai kepada saya dari Ummu Hani' binti Abi Thalib berhubung Isra' Rasulullah s.a.w ialah beliau (Ummu Hani) menceritakan, "Rasulullah s.a.w. tidak diIsra'kan melainkan ketika Baginda s.a.w berada di rumahku. Baginda s.a.w tidur di samping ku pada malam itu di rumah ku. Mula-mula Baginda s.a.w bersembahyang Isya' kemudian tidur. Kami pun turut tidur. Sebelum fajar Rasulullah telahpun mengejutkan kami lalu bersembahyang Subuh. Kami bersembahyang bersamanya."

Setelah itu Rasulullah bersabda, "Wahai Ummu Hani'! Malam tadi saya telah bersembahyang bersama kamu seperti yang kamu tahu di wadi ini. Selepas itu saya pergi ke Baitul Maqdis dan bersembahyang di sana dan sekarang saya bersembahyang Subuh bersama kamu seperti yang kamu saksikan."

"Setelah itu Rasulullah s.a.w bangkit untuk keluar. Aku memegang hujung selimut Baginda s.a.w, maka tersingkap perut Nabi s.a.w bagaikan kain qibti yang berlipat lalu aku pun berkata kepada Baginda s.a.w, " Wahai Nabiyallah! Janganlah engkau ceritakan perkara ini kepada orang ramai, nanti mereka akan mendustakan engkau dan menyakitimu". Baginda s.a.w berkata, " Demi Allah! Aku tetap akan menceritakan kepada mereka". Ummu Hani berkata, "Akupun memerintahkan seorang sahaya perempuanku berketurunan Habsyi," Eh! Ikutlah Rasulullah s.a.w. supaya engkau dapat mendengar apa yang disampaikannya kepada orang ramai dan apa pula reaksi mereka terhadap keterangan Baginda itu ."
ISRA MIRAJ
Perjalanan pada malam hari menggambarkan Muhammad diangkat ke surga, hal ini disebutkan dalam Q17:1 dan juga dalam Sahih al-Bukhari Vol 1 nomor 345.

Cerita Muhammad sangat berkaitan dengan Cerita kaum Zoroastrian. Ini ditemukan pada buku kuno Pahlavi dengan judul “The Book of Arta Viraf”.

Image
http://www.avesta.org/mp/viraf.html
http://www.answering-islam.org/Gilchrist/Vol1/3d.html
http://www.truthnet.org/islam/src-chp5.htm

Cerita kaum Zoroastrian ini mengisahkan perjalanan seorang Pendeta suci (Arta Viraf), dengan tidak sadarkan diri rohnya pergi kesurga dibawah bimbingan seorang malaikat bernama Sarosh. Dia melewati sebuah Negeri Impian (7 Gerbang Surga) dan yang lainnya sampai ia mencapai puncak dimana kehadiran Ormazd, dewa seluruh alam semesta. Ketika Arta melihat semuanya yang berada di surga dan orang-orang yang berada disurga merasakan kebahagiaan, Ormazd memerintahkan dia untuk kembali kebumi sebagai “Pembawa Pesan” dan untuk menceritakan ke semua orang apa yang ia lihat dan ia dengar.

Akhirnya, ada bagian lain tentang Zoroastrian yakni “Zordashtnama”, dimana cerita ini mengisahkan bagaimana kaum Zoroaster sendiri naik kesurga dan mendapatkan ijin untuk mengunjungi neraka, dimana mereka menemukan Ahriman, sang Iblis.

http://en.wikipedia.org/wiki/Lailat_al_Miraj
Image
A 16th century Persian miniature painting celebrating Muhammad's ascent into the Heavens, a journey known as the Miraj. Muhammad's face is veiled, a common practice in Islamic art.

Q 017.001
YUSUFALI: Glory to (Allah) Who did take His servant for a Journey by night from the Sacred Mosque to the farthest Mosque, whose precincts We did bless,- in order that We might show him some of Our Signs: for He is the One Who heareth and seeth (all things).
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Ibn Ishaq, Sirat Rasulullah : 5- Night Journey :
The apostle of Allah said, 'While I was asleep within the northern enclosure of the Kaba, Gabriel came and kicked me with his foot. I sat up, but perceived nothing; therefore I again laid myself down. He came again and the same thing happened again, but when he kicked me the third time he took hold of my arm, so that I rose and went with him to the gate of the mosque.

TERJEMAHAN: Nabi Saw bersabda "Ketika saya tidur di antara pagar utara dari kaba, Jibril datang dan menendang saya dgn kakinya. Saya bangun, namun tidak mendapatkan siapa2. akhirnya saya kembali merebahkan diri. dia datang lagi dan hal yg sama terjadi lagi, namun ketika dia menendang saya :shock: untuk yg ke 3 kalinya dia membawa tangan saya, lalu saya berdiri dan pergi dgn dia ke gerbang masjid (kaba)"

http://www.blogger.com/feeds/8496542206 ... 7772547222
Buraq berkepala Manusia dan Bersayap?

Dari Qatadah ra, “Anas bin Malik bin Sha’sha’ah ra bercerita kepadaku, bahawasanya Rasulullah saw telah bersabda, ‘………….. (selepas Nabi saw bercerita bagaimana perutnya dibedah, dibuang kotoran, dicuci, dibasuh hatinya dan memenuhi dengan hikmah dan keimanan, kemudian ia dijahit dan dikemalikan perutnya dalam keadan asal)…….Kemudian aku diajak menaiki hewan yang bukan seperti kuda dan lebih besar dari keledai.

“Rasulullah melanjutkan ceritanya,” Setelah itu ada orang yang bertanya,’Apakah itu yang dinamakan Buraq wahai Abu Hamzah?’ Baginda menjawab, “Betul.”

Imam Ahmad dan Imam Bukhari menceritakan, bahawasanya Rasulullah saw bersabda, ‘Kecepatan kenderaan – Buraq – itu adalah sekelip mata dan dengan Buraq itulah aku dibawa.”

Tsabit Al-Banani. Ia menceritakan dari Anas bin Malik ra, bahawasanya Rasulullah saw bersabda, “Aku telah dibawakan kenderaan Buraq. Kenderaan ini adalah sejenis haiwan berwarna putih, yang mana tingginya antara keldai dan kuda.Sedangkan kecepatannya adalah sama dengan kelipan mata>……………” [HR Ahmad (Sunan, Jld 3/148) dab teksnya dari beliau, serta Imam Muslim (Shahih, 259) melalui jalur Hammad bin Salamah, iaitu Tsabit Al Banani dari Anas bin Malik bahawasanya Rasulullah saw bersabda, “Qatadah ra berkata (beliau mendengar terus dari Rasulullah saw),” Rasulullah saw dibawakan kenderaan Buraq yang lengkap dengan penerangan dan tali kendali pada malam beliau melakukan Isra’, Maka Rasululah merasa kesulitan (dengan kenderaan itu). Lalu Jibril bertanya kepadanya, “Apakah kamu akan melakukannya wahai Muhammad………………………” [HR Imam Ahmad (Sunan, Jld 3/146, At-Turmudzi (Sunan, 3131) dan Ibnu Jarir (15/15) dengan sanad Shahih].

At-Turmudzi mengatakan bahawa hadits di atas sanadnya hasan gharib

Hadits Buraidah bin Hushaib Al Aslami : Abu Tumailah meriwayatkan dari Zubair bin Junadah dari Ibnu Buraidah dari ayahnya, ia berkata bahawa Rasulullah saw bersabda, “Pada malam saat aku diisra’kan, jibril datang membawa sebongkah batu yang terdapat di baitul Muqaddis. Lalu ia meletakkan jari di atasnya dan memecahkannya, tiba-tiba muncullah Buraq dari batu tersebut. [HR At-turmudzi (Sunan, 3132), Ibnu Hibban (34), Hakim (2/360) dan Bazzar].

Setelah meneliti derajat perawi-perawi, Al-Albani secara keseluruhannya berpendapat hadits ini lemah kerana terdapat kecacatan tertentu (dibincangkan dalam buku ini). Oleh itu ia tidak boleh dijadikan sumber rujukan. Hadits Huzaifah bin Yaman : Diriwayatkan dari Ashim in Bahdalah dari Zirr bin Hubaisy dari Hudzaifah bin Yaman, seungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Telah datang kepadaku bersama Buraq, binatang tersebut berkulit putih dan tinggi menjulang. (Imam at- Turmudzi meriwayatkan, “Punggungnya terhampar seperti ini.”) Kecepatan larinya adalah sekelip mata, sehingga aku dan Jibril seakan-akan belum menyentuh punggungnya, tiba-tiba sudah sampai ke BaitulMaqdis [HR Imam Ahmad (Sunan Jld 5/387, 392, dan 394), At-Turmudzi (Sunan 3147), Ibnu Hibban (33), Hakim (2/359)] Mereka mensahihkannya disepakati oleh Adz-Dzahabi (alim hidup kurun ke-7 H].

Al-Albani mengatakan derajat hadits ini hasan (Ash-Shahihah 874). Al-Albani menyebut bahawa hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Nasa’I, dan Ibnu Mardawih sebagaimana disebutkan dalam (Al-Khashaih 1/393) juga Ibnu Jarir(15/15-16).

Hadits Syaddad bin Aus : Syaddad bin Aus berkata bahawa ia bertanya kepada Rasulullah saw, "Wahai Rasulullah saw, bagaimana engkau berisra’?” Rasulullah saw menjawab,”Suatu hari ketika malam mulai gelap, aku berdoa untuk para sahabatku, kemudian datang kepadaku bersama seekor binatang berwarna putih yang lebih tingi dari keldai dam lebih pendek dari kuda, dan aku menaikinya. Tiba-tiba ia sukar berjalan …………….. [Ditutur oleh Ibnu Katsir melalui riwayat ibnu Abi hatim dalam Tafsirya (Tafsir Ibnu Katsir) dan Baihaqi]

Al-Albani menilai hadits ini bahawa sanad dan matannya sebagai munkar.
Matan munkar bermaksud sebahagian atau keseluruhan teks hadits bertentangan dengan teks-teks dalam hadits-hadits sahih.

Al-Haitsami berkata Ishaq bin Ibrahim bin Al-Alla’ adalah seorang perawi lemah sebagaimana pandangan Nasa’i. Al-Hafizh Ibnu Hajr Asqalani dalam kitab At-Taqrib sepertimana dikatakan oleh Muhammad bin Auf bahawa ia seorang yang gemar berdusta.

Hadits ini ditinggalkan dan tidak boleh dijadikan sebagai rujukan.

Dari Hammah bin Salamah, Abu Hamzah meriwayatkan dari Ibrahim,dari Alqamah dari Abdullah bin Mas’ud bahawa Rasulullah SAW bersabda,
"Aku didatangi oleh Buraq, lalu aku naik dibelakang Jibril, maka ia terbang melesat membawa kami berdua. Ketika ia naik, kedua kaki belakangnya ikut terangkat, dan ketika ia menukik turun, kedua kaki depannya terangkat………………” [HR Al-Hakim 4/4606), ia berkata Abu hamzah seorang perawi lemah. Ibnu Hajar Asqalani dalam At-Taqrib mengatakan ia seorang yang lemah].

Setelah meneliti secara keseluruhan Al-Albani mengatakan bahawa hadits ini lemah. Kesimpulan : Terdapat beberapa hadits lain berstatus lemah dan saya tidak menyalin dalam coretan ini. Berdasarkan hadits-hadits dalam buku ini, samada berstatus sahih atau dho’if (lemah) tiada satu pun keterangan mahu pun indikasi menunjukkan Buraq itu berkepala manusia. Mengenai ia bersayap dan dijadikan dari cahaya pun tiada keterangan dan indikasi dari hadits-hadits yang dikomentar. Mungkin kejadian dari cahaya kerana kepantasannya sekelip mata (tidak boleh dijadikan sandaran) atau ia berdasarkan dari kitab-kitab yang mengandungi hadits-hadits yang mungkin berstatus maudhu’ (palsu) atau la ashlah (tiada asal).


JADI DARI MANA MUSLIM MENGARANG BURAQ BERKEPALA MANUSIA ????

Surat kabar MESIR: mesjid Al Aqsa tipuan muslim
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=1899

Tgl 5 Agustus, 2003 Ahmad Muhammad 'Arafa, kolumnis mingguan Mesir, Al-Qahira, yg diterbitkan Departemen Kebudayaan Mesir, menulis artikel yg menolak doktrin Islam bahwa Muhamad merayakan Perjalanan Malam (Q17:1) dari Mekah ke Yerusalem. Menurut 'Arafa, Perjalanan Malam dlm Surat Al-Isra' itu tidak mengacu pada perjalanan ajaib dari Mekah ke Yerusalem melainkan kpd Hijrah dari Mekah ke Medinah . [1]

2 minggu kemudian, 'Arafa menerbitkan artikel berikut [2] mempertanyakan arti Yerusalem bagi Islam. Ini cuplikannya:

Perubahan Kiblat berarti Yerusalem kehilangan prioritasnya dalam Islam.

"…Palestina baru direbut Muslim pada thn 17 A.H. [638 AD] pada masa 'Umar Ibn Al-Khattab, dan pada masanya itu, rakyat Palestina mulai menerima Islam. Jadi sebelumnya, pada jaman nabi [i.e. sebelum Palestina dicaplok Islam], tidak mungkin ada sebuah mesjid yg disebut Al-Aqsa …

"Oleh karena itu mesjid yg dikenal sbg Al-Aqsa sekarang itu bukan yg diacu oleh Quran: 'Dari Mesjid Al-Haram di Mekah ke mesjid yg paling jauh (al-aqsa).' Memang nabi solat menghadapi Iliya [i. e., Aelia] – nama Yerusalem saat itu – selama 17 bulan dan atas perintah Allah ia merubah arahnya ke mesjid Al-Haram di Mekah. Aelia adalah pusat ibadah Yahudi, spt sekarang juga. Ini berarti, bahwa utk sementara, nabi bergabung dgn arah kiblat mereka.

"Karena perubahan kiblat dari Yerusalem ke MesjidAl-Haram di Mekah, Yerusalem
tidak lagi jadi pusat ibadah Muslim. Oleh karena itu kota itu tidak lagi perlu disakralkan Muslim. Kalau anda masih juga menganggapnya sakral maka perubahan kiblat ke Mekah tidak ada artinya."

Mesjid Al-Aqsa dibangun dlm konteks persaingan politik

"Ketika 'Abd Al-Malik Ibn Marwan menjadi kalif, saingannya, Ibn Al-Zubayr menguasai Hijaz. Ia ['Abd Al-Malik] takut bahwa orang akan menjurus kpd Ibn Al-Zubayr ketika melakukan ibadah haji ke Mekah, karena satu2nya jalan ke Mekah dan Medinah dibawah ijin dan kontrol Ibn Al-Zubayr. Dan jika ia, Ibn Al-Zubayr, menerima mereka, maka ia akan mendapatkan janji kesetiaan tamu2nya itu…. Oleh karena itu, 'Abd Al-Malik menghindari orang beribadah haji sampai Ibn Al-Zubayr dikalahkan dan perang berakhir.

Abd Al-Malik mulai membangun mesjid besar di Yerusalem, yg merupakan kiblat pertama. Semenjak saat ini, mesjid itu dijadikan sakral dan menjadi mesjid paling suci ketiga setelah mesjid2 Mekah dan Medina.' [3] ….

"Mesjid baru itu di Yerusalem tadinya disebut 'Mesjid Aelia,' dan tradisi2 nabi menggunakan nama itu agar terdengar suci. Lalu nama 'Al-Aqsa' dicuri dari mesjid di Medinah, karena mesjid Aelia ini memang yang paling jauh dari Mekah dan Medinah. Dipercaya bahwa sebutan Quran bagi 'mesjid paling jauh' bagi mesjid Yerusalem ini adalah karena mesjid nabi di Medina tidak 'jauh' ataupun 'paling jauh' bagi rakyat Medinah.[4]

"Singkatnya, mesjid di Yerusalem, Al-Aqsa, dibangun pada tahun 66 A.H. pada jaman 'Abd Al-Malik Ibn Marwan, dan selesai th 73 AH. Tapi hubungan religius Muslim dgn Yerusalem berakhir dgn digantinya kiblat dari Yerusalem ke Mekah.

…. Kami hanya mewarisi tradisi kesakralan Yerusalem seakan2 merupakan bagian dari Islam."

Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa Muhammad mendengar kisah naik ke surga yang serupa dari Salman al-Farisi, ketika Muhammad telah tinggal di Medinah. Muhammad mencontek kisah ini dan lalu menyelipkannya diantara ayat² Mekah agar orang² tidak mempertanyakan kejadian tersebut. (Adadeh: sebab saat itu Muhammad sudah lama berada di Medinah dan Muhammad ingin agar Muslim percaya bahwa kisah naik surga itu ‘terjadi’ di masa lalu sewaktu masih tinggal di Mekah. Jika kejadiannya masih baru, tentunya orang² Medinah akan ramai mempertanyakannya.)

Aisyah mengungkapkan dusta² ini dan mengatakan bahwa Muhammad sebenarnya tidak pernah meninggalkan tempat tidurnya di malam hari dia mengaku ke Yerusalem naik kuda terbang.[8] Ini merupakan bukti lagi bahwa saat itu Muhammad telah tinggal di Medinah setelah menikah dengan Aisyah.
[8] Sirat Rasul Allâh (Ibn Ishaq), hal. 309.